LINGKAR KEDIRI - Paket sanksi baru Uni Eropa (UE) terhadap Rusia akan menyebabkan lebih banyak bank Rusia tersingkir dari jaringan pembayaran internasional SWIFT, kata diplomat top UE pada 2 Mei.
"Dalam hal perbankan, akan ada lebih banyak bank Rusia yang meninggalkan SWIFT," Josef Borrell, Komisaris Tinggi Uni Eropa.
Sebelumnya, UE dan sekutunya melarang tujuh bank Rusia menggunakan SWIFT untuk menerima atau mentransfer pembayaran internasional, sehingga mereka tidak dapat menerima valuta asing atau mentransfer aset ke luar negeri.
Baca Juga: Banpol ‘U’ Akan Terungkap, Ketua RT Jalancagak Temukan Sesuatu di Kebun Belakang Rumah TKP
Uni Eropa sedang membahas paket keenam sanksi terhadap Rusia untuk "operasi militer khusus" di Ukraina.
Komisi Eropa (EC), badan eksekutif UE, diperkirakan akan mengajukan rancangan paket sanksi minggu ini yang dapat mencakup embargo minyak dari Rusia.
Di Panama pada 2 Mei, Mr. Borrell mengatakan bahwa UE berharap untuk menyetujui paket sanksi ke-6 pada pertemuan Dewan Urusan Luar Negeri UE berikutnya.
Baca Juga: Tak Disangka! Akhirnya Terkuak Beberapa Saksi Ini Awasi TKP Permintaan Yoris Anak Yosef?
Komisaris Tinggi Borrell juga berharap UE dapat mengambil langkah-langkah untuk membatasi impor ini secara signifikan. Namun, dia mengakui sejauh ini para pihak belum bisa menyepakati.
“Tetapi saya yakin bahwa setidaknya pada impor minyak, kesepakatan dimungkinkan antara sekarang dan rapat dewan berikutnya,” kata Borrell.
Menurut jadwal, Dewan Urusan Luar Negeri Uni Eropa dijadwalkan bertemu masing-masing pada 10 Mei dan 16 Mei.
Baca Juga: Moskow Resmi Menghentikan Pasokan Gas ke Bulgaria dan Polandia, Rubel di Rusia Dikabarkan Menguat
Sebelumnya, UE hampir mencapai kesepakatan untuk secara bertahap menghentikan impor minyak dari Rusia.
Namun, ini tertunda karena keberatan dari Hongaria dan Slovakia dua negara yang sangat bergantung pada minyak Rusia.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***