Kabar Buruk Bagi Kyiv, Pasokan Senjata dari AS di Stasiun Kereta Api Ukraina di Rudal Persisi Tentara Rusia

14 Mei 2022, 08:45 WIB
Mariupol dibombardir siang dan malam, dan Ukraina membutuhkan peralatan untuk melawan bom dan rudal Rusia. /Dailystar/Citra satelit © 2022 Maxar Tech

LINGKAR KEDIRI – Operasi militer dan invasi yang dimulai oleh Rusia di Ukraina telah membawa banyak penderitaan bagi warga sipil di Ukraina.

Serangan dari Rusia telah merusaka segalanya yang ada di wilayah Ukriana, termasuk bangunan penting yang ada di sana.

Invasi yang dilakukan oleh Rusia juga dikabarkan telah mengakibatkan banyak warga sipil yang tewas.

Baca Juga: Amalan Mustajab Agar Rezeki Melimpah Ruah Seperti Awan Mengepal yang Menurunkan Hujan Deras

Saat ini wilayah di Ukraina penuh dengan kehancuran akibat invasi yang dimulai oleh Rusia sejak 24 Februari 2022 lalu.

Dalam perang ini, Ukraina telah mendapatkan banyak bantuan dari negara-negara Barat.

Salah satunya bantuan beruapa senjata dalam menghadapai pasukan Rusia yang terus memasuki wilayah Ukraina.

Senjata yang dikirm oleh Barat sangat membantu Ukraina dalam melumpuhkan pasukan Rusia yang terus membanjiri wilayah mereka.

Tetapi bantuan yang dikirim oleh Barat ke Kyiv pastinya juga mengalami penipisan lantaran dipakai terus dalam melawan Rusia.

Baca Juga: Moksow Khawatir Kyiv Menyerang Balik, Jembatan Penting di Timur Kharkiv Runtuh Dibom Tentara Rusia

Pasokan senjata yang kian menipis, belum lama ini dikabarkan bahwa Rusia telah mengkonfirmasi penyerangan terhadap pasokan senjata dari Amerika Serikat (AS) di stasiun kereta api di Ukraina.

Dilansir dari Reuters, pada hari Minggu kementerian pertahanan Rusia mengatakan bahwa, rudal presisi tinggi telah menghancurkan senjata dan peralatan militer yang dipasok ke pasukan Ukraina dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat yang tidak ditentukan di sebuah stasiun kereta api dekat kota Soledar

Selain itu, kementerian juga mengatakan bahwa tentara Rusia telah menghancurkan enam depot yang menyimpan senjata rudal dan artileri di wilayah Luhansk, Donetsk dan Kharkiv.

Baca Juga: Marak Kabar Soal Hepatitis Akut, Ahli Kesehatan Ungkap Kasusnya Dalam Sebulan Belum Sebanding Covid-19

Sementara pejuang Ukraina di pabrik baja Azovstal yang terkepung di pelabuhan tenggara Mariupol, yang merupakan pertahanan terakhir melawan pasukan Rusia di kota itu, berjanji untuk melanjutkan pendirian mereka selama mereka masih hidup.

“Kami akan terus berjuang selama kami masih hidup untuk mengusir penjajah Rusia,” Kapten Sviatoslav Palamar, wakil komandan Resimen Azov Ukraina, mengatakan pada konferensi pers online.

“Kami tidak punya banyak waktu, kami berada di bawah pengeboman hebat,” katanya, memohon kepada masyarakat internasional untuk membantu mengevakuasi tentara yang terluka dari pabrik.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Haniv Avivu

Tags

Terkini

Terpopuler