Mengejutkan, Perang Rusia-Ukraina Membuat Moskow Terjebak di Kyiv dan Justru Menyalahkan NATO serta AS

16 Mei 2022, 09:30 WIB
Pemandangan dari udara menunjukkan sebuah bangunan tempat tinggal yang hancur akibat penembakan di pemukiman Borodyanka di wilayah Kyiv, Ukraina, 3 Maret 2022. /Maksim Levin/REUTERS /

LINGKAR KEDIRI – Operasi militer dan invasi yang dimulai oleh Rusia sejak 24 Februari 2022 telah mengakibatkan banyak kerusakan di Ukraina.

Serangan dari pasukan Rusia telah membuat banyak warga sipil Ukraina menderita, banyak anak kecil yang menjadi korban dalam peperangan ini.

Walau demikian, hal tersebut masih belum membuat Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menyerah, justru dia sampai saat ini terus memperkuat pasukannya untuk melawan Rusia.

Baca Juga: Kabar Mengejutkan! Indonesia Cegat Kapal Berbendera Singapura Menuju Malaysia, Ada Apa?

Terlebih dalam perang ini, Ukraina telah mendapatkan banyak bantuan berupa senjata dari Barat dalam mengadapai Rusia.

Perang yang masih belum berakhir ini, disebutkan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin terjebak di Neraka Ukraina akibat operasi militer dan invasi yang dimulainya sendiri.

Di sisi lain, dia juga menyalahkan Amerika Serikat (AS) dan NATO dalam perang di Ukraina tersebut.

Dilansir dari 19fortyfive.com, Presiden Vladimir Putin bersikeras bahwa NATO dan Amerika Serikat yang harus disalahkan atas perang di Ukraina.

Hal tersebut sebagaimana dia katakan dalam pesan pidatonya di Hari Kemenangan, perayaan tahunan Rusia atas berakhirnya Perang Dunia II melawan Nazi Jerman.

Baca Juga: Indonesia Tegas dan Tak Kasih Ampun, Timor Leste Akhirnya Gagal Terima Pasokan Bahan Pokok

Sementara, pada saat berbicara di Lapangan Merah, Presiden Vladimir Putin menyebutkan beberapa alasan untuk operasi militer khusus yang dilakukan oleh Rusia.

Dia mengatakan bahwa NATO mengepung Rusia dan menempatkan pangkalan di dalam Ukraina.

“Rusia meminta Barat untuk melakukan dialog yang jujur, untuk mencari solusi kompromi yang masuk akal, untuk mempertimbangkan kepentingan masing-masing. Semua sia-sia.

Negara-negara NATO tidak ingin mendengar kami yang berarti bahwa sebenarnya, mereka memiliki rencana yang sama sekali berbeda,” kata Presiden Vladimir Putin.

Baca Juga: Indonesia Tegas dan Tak Kasih Ampun, Timor Leste Akhirnya Gagal Terima Pasokan Bahan Pokok

“Bahaya tumbuh setiap hari. Rusia memberikan penolakan pendahuluan terhadap agresi. Itu terpaksa, tepat waktu, dan satu-satunya keputusan yang tepat. Keputusan negara yang berdaulat, kuat, dan merdeka,” tambahnya.

Walau demikian, pernyataan dari Presiden Vladimir Putin itu dibantah oleh Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace.

“NATO menyumbang 6% dari perbatasan daratnya,” kata Wallace.

“Itu tidak dikepung jika hanya 6% dari perbatasan darat Anda adalah negara-negara NATO,” tambahnya.

Selain itu dia juga menyakini bahwa duta besar Ukraina akan berkemungkinan memberitahu Rusia bahwa tidak ada pangkalan NATO yang berada di Ukraina.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Haniv Avivu

Tags

Terkini

Terpopuler