Network
LINGKAR KEDIRI - TNI AL pada 7 Mei menahan sebuah kapal tanker kelapa sawit yang meninggalkan Tanah Air karena melanggar larangan ekspor.
Juru bicara Angkatan Laut Indonesia Agung Prasetiawan mengatakan sebuah kapal perang Indonesia mencegat MV Mathu Bhum berbendera Singapura pada 4 Mei ketika sedang berlayar ke Malaysia.
"Kapal itu membawa 34 kontainer minyak sawit RBD yang dimurnikan, diputihkan, dan dihilangkan baunya. Ini adalah bahan yang sementara dilarang ekspornya," katanya.
Indonesia, produsen minyak sawit terbesar di dunia, melarang ekspor komoditas itu pekan lalu untuk menahan lonjakan harga minyak sawit dan kelangkaan komoditas di dalam negeri.
Melonjaknya harga minyak goreng bisa mendongkrak harga komoditas lain. Kerusuhan sosial menjadi perhatian utama pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Indonesia memproduksi sekitar 60% minyak sawit dunia, yang digunakan dalam berbagai produk seperti kosmetik dan coklat. Sepertiga dari produksi minyak sawit dikonsumsi di dalam negeri.
Baca Juga: Kasus Subang, Awalnya Kades Jalancagak Akui Curiga Pelakunya Yosef Kini Berubah, Ada Apa?
Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa, minyak nabati telah menjadi salah satu komoditas dengan rekor harga tertinggi dalam beberapa pekan terakhir setelah Rusia meluncurkan "operasi militer" ke Ukraina.
