LINGKAR KEDIRI - Rudal anti-pesawat 48N6E3 ditembakkan dari sistem rudal anti-pesawat S-300 pada pesawat tempur F-16 Angkatan Udara Israel.
Informasi tersebut secara resmi diumumkan di Saluran TV Israel 13, dan sebelumnya berita tersebut telah dikonfirmasi oleh koresponden TV Alon Ben-David di profil Twitter-nya.
Channel 13 mengatakan bahwa setelah F-16 Israel melakukan serangan udara pada sasaran di dekat kota Masiaf di Suriah barat laut pada 13 Mei, S-300 Rusia menembakkan rudal ke sebuah pesawat Israel.
Militer Israel belum mengomentari serangan F-16 atau rudal anti-pesawat yang ditembakkan ke pesawat, yang tidak mengejutkan, karena telah menjadi praktik lama.
Pada saat yang sama, Pusat Rekonsiliasi Kementerian Pertahanan Rusia untuk Suriah mengatakan dalam siaran pers bahwa jet tempur Israel telah melakukan serangan udara di pusat penelitian Suriah di kota Masiaf Suriah barat dan pelabuhan Baniyas pada 13 Mei.
Tetapi tidak memberikan informasi tentang tembakan roket, seperti yang diklaim oleh Channel 13.
Pada tahap ini, tidak ada informasi apakah rudal S-300 milik Rusia atau Suriah, tetapi itu tidak masalah, karena angkatan bersenjata Rusia di Suriah mengendalikan peluncuran rudal S-300 milik angkatan bersenjata Rusia dan Suriah.
Ini adalah fakta yang diketahui bahwa selama bertahun-tahun Angkatan Udara Israel telah memperingatkan Rusia tentang serangan udara yang direncanakan pada target Iran di Suriah, hal yang sama berlaku untuk Angkatan Udara AS ketika menyerang dari perbatasan dengan Irak.
Channel 13 mengumumkan bahwa rudal 48N6E3 yang ditembakkan dari S-300 tidak mengunci radar pesawat Israel.
Baca Juga: Timor Leste Secara Tak Terduga Disebut Buat Tonggak Bersejarah Ini Dalam Kompetisi SEA Games 31
Ini berarti bahwa peluncuran itu mungkin "balistik", atau sistem EW Angkatan Udara Israel telah berhasil melawan rudal tersebut.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***