Terkuak, Jerman Memiliki Alasan Sendiri Kenapa Getol Ingin Membantu Ukraina, Bahkan Senjata Berat Telah Siap

26 Mei 2022, 08:15 WIB
Tank antipesawat Gepard milik angkatan bersenjata Jerman, Bundeswehr, menembak selama demonstrasi di area latihan Munster sekitar 80 km tenggara Hamburg 20 Juni 2007. /REUTERS/Christian Charisius/File Photo/

LINGKAR KEDIRI - Perang Rusia - Ukraina semakn memanas hingga membuat publik berhamburan untuk membantu Ukraina.

Ukraina meskipun dalam dukungan penuh Amerika Serikat, namun belum bisa mengusir Rusia dari negaranya.

Kondisi sulit semakin dirasakan Ukraina saat Rusia mulai menguasai wilayah sentral.

Baca Juga: Usai Pertandingan SEA Games 31, Tim Ini Belum Mampu Pecahkan Rekor Meraih Medali Emas

Menurut keterangan, memasok senjata ke Ukraina hanya masuk akal jika ada amunisi yang menyertainya. Dan itu jelas bagi semua orang sejak awal," kata seorang sumber industri kepada Reuters yang berbicara dengan anonim.

Diminta mengomentari kurangnya amunisi, juru bicara kementerian pertahanan mengatakan pemerintah memberikan dukungan jika dukungan memungkinkan.

Pada 20 Mei, Berlin Jerman mengatakan telah menemukan amunisi dan akan mengirim tank.

Namun saat ditanya bagaimana mereka menemukan amunisi yang cukup, kementerian tidak menjawab.

Beberapa jam setelah Moskow meluncurkan apa yang disebutnya "operasi militer khusus" pada 24 Februari, panglima tentara Jerman mengatakan di LinkedIn bahwa dia muak dengan pengabaian militer Jerman.

Baca Juga: China Dituduh Melakukan Tindakan Tak Layak pada Warga Uyhghur, PBB Langsung Terjun untuk Mengatasi Konflik

Untuk memperbaikinya pada 27 Februari Kanselir Olaf Scholz meluncurkan titik baliknya atau 'zeitenwende', merekaa juga menjanjikan dana khusus 100 miliar euro ($107 miliar) untuk pertahanan.

Namun alih-alih tanggapan spontan terhadap invasi Ukraina, sumber-sumber pertahanan mengatakan kepada Reuters bahwa rencana ini sebenarnya mengikuti proposal kementerian pertahanan yang disusun beberapa bulan sebelumnya untuk pembicaraan membentuk koalisinya.

Sejak menjanjikan tank Gepard, Berlin juga telah menjanjikan lebih banyak senjata berat ke Ukraina.

 

Baca Juga: Ada Dampak Harga di Tingkat Global, Presiden Jokowi Ungkap Urusan Minyak Goreng Tidak Mudah

Di dalam negeri, hal itu bertujuan untuk menggunakan dana khusus untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan selama 4-5 tahun, membawanya ke 2% dari output ekonomi yang diamanatkan oleh NATO.

Hal itu akan menjadikan Jerman mrmiliki pembelanja militer terbesar ketiga di dunia di belakang Amerika Serikat dan China, menurut data dari Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI).

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

 

Editor: Haniv Avivu

Tags

Terkini

Terpopuler