Pejabat AS Ungkap Sistem Perang Rusia Sulit Dikalahkan, Volodymyr Zelensky Beri Ketegasan

29 Mei 2022, 07:30 WIB
Seorang prajurit Ukraina menyiapkan senapan anti-material di suatu posisi, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di kota Marinka, di wilayah Donetsk, Ukraina 28 Mei 2022. /REUTERS/Anna Kudriavtseva/

LINGKAR KEDIRI - Perang Rusia Ukraina terus berlanjut sedangkan pasukan militer Moskow semakin kuat.

Militer Moskow semakin merangkak menuju jantung pertahanan Ukraina.

Namun, Militer Ukraina mengatakan pada hari Sabtu bahwa pasukannya telah memukul mundur delapan serangan di Donetsk dan Luhansk dalam 24 jam sebelumnya.

Baca Juga: Sukses Pamerkan Pesawat Tempur Generasi Ke-5, Rusia Dikabarkan Akan Produksi Massal Su-75 Checkmate Tahun 2027

Kementerian pertahanan Inggris mengatakan dalam laporan intelijen hariannya bahwa jika Rusia berhasil mengambil alih daerah-daerah itu, Kremlin kemungkinan akan melihatnya sebagai pencapaian politik substantif.

Dan ada sekitar 90% bangunan di Sievierodonetsk rusak dengan 14 bangunan tinggi hancur dalam penembakan terakhir.

Beberapa lusin staf medis tetap tinggal di Sievierodonetsk tetapi mereka menghadapi kesulitan untuk pergi ke rumah sakit karena penembakan terjadi.

Di sisi lain, artileri Rusia juga menembaki jalan Lysychansk-Bakhmut yang harus diambil Rusia untuk menutup gerakan dan mengepung pasukan Ukraina.

Baca Juga: Sambil Menahan Tangis, Citra Kirana Ungkap Akan Terus Dampingi Rezky Aditya Apapun Keadaannya

"Ada kehancuran yang signifikan di Lysychansk," kata polisi.

Gubernur Luhansk yang bersama dengan Donetsk mengatakan pada hari Jumat bahwa pasukan Rusia telah memasuki Sievierodonetsk.

Pasukan Ukraina mungkin harus mundur dari kota untuk menghindari penangkapan, kata Gubernur Serhiy Gaidai.

Penasihat presiden Ukraina dan negosiator pembicaraan damai Mykhailo Podolyak pada hari Sabtu mengulangi seruan untuk pengiriman peluncur roket jarak jauh buatan AS.

Baca Juga: Kabar Buruk Bagi Zelensky, Moskow Terang-terangan Konfirmasi Penghancuran Senjata Barat yang Dikirim ke Kyiv

Para pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa sistem semacam itu sedang dipertimbangkan serius dengan keputusan yang mungkin diambil dalam beberapa hari mendatang.

"Sulit untuk melawan ketika Anda diserang dari jarak 70 km dan tidak memiliki apa-apa untuk melawan. Ukraina dapat mengembalikan Rusia ke balik Tirai Besi, tetapi kami membutuhkan senjata yang efektif untuk itu," tweet Podolyak.

Sementara Presiden Volodymyr Zelenskiy kembali menyuarakan harapan dalam pidato saat larut malam.

Zelensky menyatakan bahwa sekutu akan menyediakan persenjataan yang dibutuhkan.

Ia juga berharap bahwa akan ada kabar baik tentang ini minggu depan.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Haniv Avivu

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler