Negosiasi Damai Rusia-Ukraina Disebut Menyulitkan Kyiv Dalam Membuat Keputusan, Zelensky Katakan Hal Ini

1 Juni 2022, 15:45 WIB
Zelensky Bersedia Temui Putin untuk Akhiri Perang//Reuters /

 

 

LINGKAR KEDIRI – Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina sampai saat ini masih belum menemukan titik perdamaian.

Bahkan masalah yang terjadi antara Rusia dan Ukraina terus bermunculan hingga membuat dua Negara ini bermusuhan.

Seperti diketahui bahwa Rusia dan Ukraina telah mengelami pecah konflik sejak 24 Februari 2022 lalu.

 Baca Juga: Kasus Subang, Yoris dan Yanti Akui Pindah Kuasa Hukum Berbeda Kubu dengan Yosef, Ada Apa?

Pasukan Rusia sampai kini masih terus dikerahkan ke wilayah Ukraina untuk melakukan operasi militer dan invasi di sana.

Bahkan semenjak perang dimulai oleh Rusia, wilayah-wilayah di Ukraina banyak yang mengalami kerusakan parah.

Walau demikian hal tersebut belum membuat Ukraina menyerah, justru negara itu semakin memperkuat pasukannya dalam menghadapi Rusia.

Perang Rusia dan Ukraina yang telah berjalan tiga bulan ini, dikabarkan bahwa sejumlah wilayah di Ukraina telah berhasil dikendalikan oleh Militer Moskow.

 Baca Juga: Petugas Kesehatan Kota Kediri Temukan 10 Sapi Suspek PMK, Beberapa Hal Telah Menjadi Catatan

Sementara itu, pasukan Ukraina sampai kini terus berusaha untuk merebut kembali wilayah mereka yang dikuasai oleh Rusia.

Sementara itu, mengenai negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina sampai kini belum ada perkembangan lebih lanjut.

Pada waktu lalu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa dirinya hanya akan membahas perdamaian dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Dia menyatakan bahwa dirinya tidak akan menemui siapapun dari Rusia untuk bernegosiasi damai, kecuali dengan Putin.

Di sisi lain, negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina disebutkan mengharuskan Kyiv untuk membuat beberapa keputusan sulit, lantaran mengingat bahwa kemenangan militer yang menentukan tidak realistis.

 Baca Juga: Hubungan Rusia dan Barat Mulai Renggang, Moskow Malah Fokus Pererat Relasi dengan China

Hal tersebut sebagaimana dikatakan oleh Dewan redaksi New York Times pada 19 Mei.

Dikutip dari Reuters, Presiden Volodymyr Zelensky pada Hari Rabu mengatakan bahwa agar Kyiv menyerahkan wilayah dan membuat konsesi untuk mengakhiri perang dengan Rusia, Disebutnya bahwa gagasan tersebut merupakan upaya untuk menenangkan Nazi Jerman pada tahun 1938.

“Apa pun yang dilakukan negara Rusia, Anda akan selalu menemukan seseorang yang mengatakan 'Mari kita pertimbangkan kepentingannya',” kata Volodymyr Zelensky dalam pidato video larut malam.

“Anda mendapatkan kesan bahwa Tuan Kissinger tidak memiliki tahun 2022 di kalendernya, tetapi tahun 1938, dan bahwa dia pikir dia sedang berbicara dengan audiens bukan di Davos tetapi di Munich saat itu,” tambahnya.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Haniv Avivu

Tags

Terkini

Terpopuler