Ada Titik Terang, Dikabarkan Kremlin Sebut Ada Kemungkinan Pembicaraan dengan Zelensky, Tapi Hal Ini Terhenti

2 Juni 2022, 17:55 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. /Reuters/Arnd Wiegmann/

LINGKAR KEDIRI – Rusia mengatakan pada Rabu bahwa mereka tidak mengesampingkan pertemuan penting ini.

Pertemuan penting tersebut adalah antara Presiden Vladimir Putin dan timpalannya dari Ukraina Volodymyr Zelenskiy.

Akan tetapi pembicaraan semacam itu perlu dipersiapkan sebelumnya.

 Baca Juga: Kremlin Terang-terangan Murka dan Menuduh AS Membakar Rusia dengan Perantara Ukraina?

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan melalui telepon sebelumnya.

Ia mengatakan bahwa pekerjaan pada dokumen perdamaian dengan Ukraina telah berhenti sejak lama dan belum dimulai kembali.

Peskov lebih lanjut mengatakan bahwa orang-orang di wilayah Ukraina yang diduduki Rusia Kherson, Zaporizhzhia dan Donbas.

 Baca Juga: Tak Disangka! AS Dituduh Telah Memprovokasi China dalam Hal Ini, Hingga Sebabkan Perpecahan?

Nantinya harus memutuskan masa depan mereka sendiri dan Kremlin tidak ragu mereka akan membuat "keputusan terbaik".

Ukraina sebelumnya mengatakan bahwa pencaplokan wilayah oleh Rusia akan mengakhiri pembicaraan damai antara kedua belah pihak.

Diketahui juga, invasi Rusia ke Ukraina ini telah menyebabkan negara tersebut mendapat sanksi dari Barat.

 Baca Juga: Kasus Subang, Saksi Ini Nekat Bujuk Wahyu Beri Keterangan Hingga Terbongkar Hal Ini

Saat ini para pemimpin Uni Eropa pada prinsipnya sepakat untuk memotong 90% impor minyak dari Rusia pada akhir 2022, menyelesaikan kebuntuan dengan Hongaria atas sanksi terberat blok itu terhadap Moskow sejak invasi ke Ukraina tiga bulan lalu.

Namun, beberapa ahli mengatakan kenaikan harga minyak dapat diredam karena pasar telah memperhitungkan kendala pasokan.

 Baca Juga: Kasus Subang Terkuak, Diduga Masalah Keuangan Alasan Amel dan Tuti di Bunuh Sangat Kejam?

Hampir setiap anggota UE menyetujui larangan tersebut, menunjukkan bahwa pasar "sudah menetapkan harga dalam sanksi sendiri UE dan secara signifikan lebih sedikit minyak Rusia yang mengalir ke Eropa tahun ini", Managing Partner SPI Asset Management Stephen Innes berkata, dilansir LingkarKediri dari Reuters.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler