LINGKAR KEDIRI - Juru bicara Kremlin mengatakan pada 1 Juni bahwa Washington menambahkan bahan bakar ke api, ketika berencana untuk memasok Ukraina dengan sistem rudal canggih.
"Kami percaya bahwa AS 'menambahkan bahan bakar ke api' dengan sengaja dan sengaja," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Kremlin juga mengatakan tindakan AS tidak akan membantu dimulainya kembali pembicaraan damai.
Baca Juga: Harry Maguire Ungkap Hal Menyedihkan, Terkejut Soal Fans Inggris Tertawa dan Mengancam Dirinya
Sebelumnya di hari yang sama, Moskow juga menyatakan keprihatinannya tentang rencana AS untuk mengirim rudal baru.
Pemindahan senjata baru AS ke Ukraina, termasuk sistem rudal canggih, meningkatkan risiko menarik AS ke dalam konflik langsung dengan Rusia, Moskow telah memperingatkan.
Menanggapi pertanyaan tentang kemungkinan konfrontasi antara Moskow dan Washington, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan, bahwa setiap pasokan senjata yang berkelanjutan meningkatkan risiko.
Sebelumnya, pejabat AS pada 31 Mei mengumumkan bahwa mereka mengirim sistem rudal canggih ke Ukraina. Senjata baru tersebut adalah Himars MLRS, sebuah unit bergerak yang dapat secara bersamaan meluncurkan beberapa rudal berpemandu presisi.