LINGKAR KEDIRI – Operasi militer dan invasi yang dimulai oleh Rusia di Ukraina sejak 24 Februari 2022 kini masih belum berakhir.
Hingga saat ini juga masih belum ada informasi lebih lanjut terkait pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina untu mengakhiri permusuhan.
Sementara itu, dalam perang ini pasukan Rusia juga belum menunjukkan tanda-tanda menyerah di Ukraina.
Baca Juga: Kasus Subang Terbongkar, Diduga Motif Asmara yang Menjadikan Tuti dan Amel Dibunuh
Begitupun dengan Ukraina yang saat ini terus memperkuat pasukannya untuk menghadapi invasi dari Rusia.
Terlebih dalam perang ini, Ukraina telah menadapatkan banyak pasokan senjata dari Barat untuk mengalahkan Rusia.
Walaupun hingga saat ini pasukan Rusia masih belum meninggalkan Ukraina dan melakukan gencatan senjata.
Belum lama ini, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa pasukannya kalah jumlah oleh Rusia di wilayah Ukraina timur.
Dilansir dari Zing News, disebutkan oleh Presiden Volodymyr Zelensky bahwa pasukan Ukraina yang menguasai kota timur Severodonetsk kalah jumlah oleh Rusia.
Walau demikian Dia mengatakan bahwa pasukan Rusia dan Ukraina di wilayah itu masih bertempur di setiap jalan.
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Zelensky pada 6 Juni bahwa pasukan Rusia dan Ukraina bertempur di setiap jalan di Severodonetsk di saat peluru artileri terus berjatuhan dari atas.
Tidak hanya itu saja, pemimpin Ukraina itu juga mengatakan bahwa intensitas pertempuran di Severodonetsk dan negara tetangga Lysychansk telah mengubah kedua wilayah itu menjadi “kota mati”.
Sementara itu, jika Moskow berhasil menangkap dua tujuan strategis ini, Rusia akan menguasai seluruh wilayah Luhansk di Ukraina timur.
Yang mana, hal tersebut nantinya akan sangat berdampak buruk bagi Ukraina.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***