Kyiv Dilanda Masa Sulit, Menlu Ukraina Malah Mengkritik Presiden Prancis dengan Alasan yang Tak Diduga Ini

13 Juni 2022, 16:45 WIB
Dampak berkepanjangan perang Rusia-Ukraina. /Pixabay/Geralt/

LINGKAR KEDIRI – Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina sampai saat ini berlum berakhir.

Justru hingga saat ini konflik yang dialami oleh Rusia dan Ukraina semakin memuncak dan meluas.

Seperti diketahui bahwa Rusia dan Ukraina telah mengalami pecah konflik sejak 24 Februari 2022 lalu.

Baca Juga: Indonesia Open 2022 Tayang di Mana? Simak Jadwal Kompetisi Prestisius Ini dan Hasil Drawing Lengkap

Semenjak perang dimulai oleh Rusia, Ukraina telah dilanda masa sulit yang sangat luar biasa, yang mana, negara ini sudah kehilangan sebagian penduduknya.

Tidak hanya itu saja, Ukraina juga sudah kehilangan banyak banguanan penting serta fasilitas milik negera itu.

Perang yang semakin berlarut-larut ini, pasukan Rusia belum menunjukkan tanda-tanda menyerah dalam melakukan invasi di Ukraina.

Sementara itu, Ukraina juga masih belum menyerah dalam mempertahankan negara mereka yang diinvasi oleh pasukan dari Rusia.

Baca Juga: Infeksi Menahun Kutil dan Jamur Sembuh, Rutin Oleskan dengan 1 Bahan Ini

Di tengah perang yang masih belum terselesaikan ini, Ukraina belum lama ini malah mengkritik Presiden Prancis, Emmanuel Macron, ada apa?

Dilansir dari Zing News, pada 4 Juni Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengatakan bahwa Presiden Prancis Emmanuel Macron yang sebelumnya menyampikan “tidak boleh mempermalukan Rusia”, justru menurut Menlu Ukraina itu “hanya dapat mempermalukan Prancis”.

“Seruan untuk menghindari mempermalukan Rusia hanya akan mempermalukan Prancis dan setiap negara yang menyerukan ini, karena Rusia telah mempermalukan dirinya sendiri,” tulis Dmytro Kuleba di Twitter.

“Kita harus fokus untuk menempatkan Rusia di tempat yang seharusnya. Ini akan mengarah pada perdamaian dan menyelamatkan nyawa,” tambahnya.

Baca Juga: Rahasia El Rumi Kalahkan Winson Reynaldi dalam Pertandingan Tinju di Holywings Sport Show 2

Diketahui bahwa pada 3 Juni, Presiden Prancis mengatakan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin telah membuat kesalahan bersejarah dengan melakukan “operasi militer khusus” di Ukraina sejak pada 24 Februari.

Walau demikian, Emmanuel Macron juga mengatakan bahwa negara-negara “tidak mempermalukan Rusia sehingga mereka dapat menemukan jalan keluar melalui saluran diplomatik ketika permusuhan berakhir,” katanya.

“Situasi di Ukraina sangat sulit, jadi saya telah menghabiskan banyak waktu dan usaha untuk itu,” kata Emmanuel Macron.

“Sulit untuk menghitung berapa banyak percakapan yang telah dilakukan dengan Presiden Vladimir Putin sejak Desember 2021,” katanya.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

 

Editor: Haniv Avivu

Tags

Terkini

Terpopuler