Perebutan Pulau Ular hingga Tuduhan pada Moskow Telah Memblokir Pengiriman Makanan

28 Juni 2022, 06:30 WIB
Potongan Klip Percakapan Pasukan Rusia dan Penjaga Perbatasan Ukraina di Pulau Ular // Tangkapan layar Twitter @OneNationCon

LINGKAR KEDIRI - Kyiv telah merebut kembali Pulau Ular akan mematahkan blokade Rusia karena pasukan Moskow memiliki kapal perang yang berpatroli di perairan selatan Odesa.

Negara-negara Barat dan Ukraina telah berulang kali menuduh Moskow memblokir pengiriman gandum dan makanan dari terminal selatan untuk diekspor ke negara lain.

“Pulau Ular telah menjadi ikon,” kata Walikota Odesa Gennady Trukhanov

 Baca Juga: CEO Man City Akhirnya Mengungkap Alasan Tim Merekrut Erling Haaland

"Mengendalikan Pulau Ular memungkinkan kita mengendalikan situasi," katanya.

Analis mengatakan bahwa saat ini, tidak ada pihak yang mencapai tujuannya di Pulau Ular.

Mereka berpendapat bahwa tujuan Ukraina adalah mencoba menggagalkan rencana untuk mengalokasikan pasukan Rusia, alih-alih mengerahkan di Pulau Ular.

 Baca Juga: CEO Man City Menilai Keberuntungan Memainkan Peran Penting di Liga Champions

Sementara itu, Rusia akan mencurahkan lebih banyak sumber daya untuk mempertahankan Pulau Ular daripada mencoba menghalangi upaya Ukraina.

Tetapi risiko mencegah Rusia memasok pasukan dan peralatan di pulau itu juga membuat Ukraina putus asa, karena setiap kapal yang mendekati daerah ini di Laut Hitam rentan terhadap serangan Rusia.

Analis mengatakan kedua belah pihak akan terus memperdebatkan pulau itu, tetapi tidak ada pihak yang akan menang.

 Baca Juga: Nilai Hutang MU Hampir 500 Juta Meningkat 11,8 Persen dari Tahun Sebelumnya

"Pulau ini akan kosong setelah pertempuran berakhir. Mengontrolnya adalah tugas yang sangat sulit," kata Zagorodnyuk.

"Aku ingin tahu berapa banyak peralatan mereka yang perlu kita hancurkan sebelum mereka menyadari bahwa tidak ada gunanya ditempatkan di sini," katanya.***

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Zing News

Tags

Terkini

Terpopuler