Prediksi Akhir Invasi, Rusia Disebut Akan Berhenti Menyerang Setelah Ukraina Putuskan Hal Ini

30 Juni 2022, 06:30 WIB
Seorang prajurit Ukraina berjalan di dekat truk militer dengan tank di jalan, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di wilayah Donetsk, Ukraina 8 Juni 2022. /Foto: REUTERS/GLEB GARANICH/

LINGKAR KEDIRI - Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada 28 Juni mendesak pihak berwenang Ukraina untuk memerintahkan tentara meletakkan senjatanya guna menyerah guna mengakhiri konflik.

"Pihak Ukraina dapat mengakhiri segalanya hari ini," kata Peskov.

"Kami membutuhkan perintah yang meminta 'unit nasionalis' untuk meletakkan senjata mereka, perintah untuk meminta tentara Ukraina meletakkan senjata mereka, dan kondisi yang dibutuhkan Rusia," katanya.

 Baca Juga: Bursa Transfer, Striker Asal Korea Selatan Cetak Penghargaan Pemain Terbaik dalam Sejarah Tottenham

Sejak meluncurkan "operasi militer di Ukraina" pada 24 Februari, Rusia telah berulang kali meminta pihak Ukraina untuk menyerah.

Dalam panggilan telepon dengan timpalannya dari Turki Tayyip Erdogan pada 6 Maret, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa kegiatan negaranya di Ukraina hanya dapat dihentikan jika Kyiv menyerah.

Namun, berbicara kepada media Italia pada 1 Mei, Menteri Luar Negeri Rusia Lavrov menegaskan bahwa Rusia tidak memintanya (Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky) untuk menyerah.

 Baca Juga: AFC Piala Asia 2023 Akhirnya Menunjuk Beberapa Pilihan Negara Ini sebagai Tuan Rumah

Juga pada 28 Juni, mengomentari rencana untuk membangun kekuatan respon cepat dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Mr Peskov menuduh organisasi menunjukkan sifatnya karena terus bergerak maju perbatasan Rusia.

“NATO adalah organisasi yang agresif. Ini adalah organisasi yang dibentuk untuk konfrontasi, terus mewujudkan sifatnya dan menjalankan misi dasarnya: mendorong NATO ke perbatasan kita," kata Peskov.

“Ini adalah proses yang telah berlangsung selama dua dekade, bahkan mungkin lebih lama. Kami memahami ini dengan baik,"

 Baca Juga: Dipilih Komite Eksekutif AFC Piala Asia, Begini Respon Negara Indonesia

Sementara itu, sebelum rencana untuk mengenakan "harga pagu" pada ekspor energi Rusia, juru bicara Kremlin menyatakan bahwa setiap perubahan harga gas Rusia harus didasarkan pada hasil negosiasi dengan "raksasa besar". "Gazprom gas.

“Ini tergantung pada arah dan keputusan Gazprom. Mereka akan dapat menetapkan persyaratan untuk mengubah persyaratan kontrak atau mengubah harga, selama ini sesuai dengan hukum. Ini adalah subjek negosiasi," kata Peskov.***

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Zing News

Tags

Terkini

Terpopuler