LINGKAR KEDIRI - Nyeri payudara yang hilang timbul di payudara sebelah kanan bisa disebabkan oleh berbagai faktor.
Nammun seringkali orang menyebutnya jika itu merupakan sebuah pertanda bahaya yang harus diwaspadai.
Namun apa sebenarnya yang terjadi jika payudara seseorang sakit?
Baca Juga: Lirik Lengkap Lagu Dawai dari Fadhilah Intan Viral di TikTok dan YouTube, Hati yang Dulu Terluka...
Beberapa kemungkinan penyebabnya meliputi:
1. Perubahan hormonal
Nyeri payudara yang timbul dan hilang bisa terkait dengan siklus menstruasi. Banyak wanita mengalami nyeri payudara (mastalgia) sebagai respons terhadap fluktuasi hormon, terutama menjelang menstruasi. Perubahan hormon selama siklus menstruasi dapat menyebabkan perubahan sensitivitas dan pembengkakan payudara.
2. Kecederaan atau trauma
Nyeri payudara yang timbul dan hilang juga bisa disebabkan oleh cedera ringan atau trauma pada payudara. Misalnya, aktivitas fisik yang intens, pakaian yang terlalu ketat, atau tekanan fisik pada payudara bisa menyebabkan nyeri sementara.
3. Peradangan
Peradangan dalam jaringan payudara, seperti mastitis (peradangan pada kelenjar susu), bisa menyebabkan nyeri payudara yang timbul dan hilang. Mastitis biasanya disertai dengan gejala lain seperti kemerahan, pembengkakan, dan demam.
4. Perubahan hormon selama kehamilan
Wanita yang sedang hamil dapat mengalami perubahan hormon yang signifikan, yang dapat menyebabkan nyeri dan perasaan yang berubah-ubah di payudara.
5. Penyebab lain
Selain faktor-faktor di atas, masih banyak penyebab lain yang dapat menyebabkan nyeri payudara yang timbul dan hilang, termasuk infeksi, gangguan hormon, atau masalah payudara lainnya.
Penting untuk diingat bahwa nyeri payudara yang bersifat siklik (terkait dengan siklus menstruasi) dan berkurang atau hilang setelah beberapa waktu biasanya bukan tanda kanker payudara.
Namun, jika nyeri payudara berlangsung lama, semakin parah, atau disertai dengan gejala lain seperti benjolan, perubahan bentuk, atau keluarnya cairan dari puting susu, maka sebaiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan.
Mereka dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan penyebabnya dan memberikan saran serta perawatan yang sesuai.***