Donald Trump Konsumsi Obat Steroid Generik, Para Dokter Menduga Kondisinya dalam Keadaan Parah

5 Oktober 2020, 13:18 WIB
Presiden AS Donald Trump positif Covid 19 /whitehouse.gov

LINGKAR KEDIRI - Dikabarkan dalam dalam kondisinya yang amat parah, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump konsumsi obat-obatan steroid. Dugaan itu diungkap oleh beberapa dokter yang tidak terlibat langsung dalam perawatannya.

Berdasarkan analisis terhadap penggunaan obat deksametason, yaitu steroid generik yang banyak digunakan untuk penyakit lain untuk mengurangi peradangan.

Para dokter menyebut, indikasi dan bukti yang kuat menunjukkan adanya kemungkinan kasus dan kondisi yang menimpa Trump itu cukup parah.

Baca Juga: Tsunami Indonesia serta Fenomena Alam yang Menyertainya Dapat Dijelaskan Secara Logis

Baca Juga: Fakta Ilmiah Oarfish, Dapat Prediksi Gempa dan Tsunami yang Nyaris 100 Persen Benar

Dugaan itu diperkuat oleh pernyataan Dokter spesialis penyakit menular di Lahey Hospital & Medical Center di Burlington, Massachusetts, Dr. Daniel McQuillen kepada Presiden AS.

“Apa yang saya dengar dalam uraian konferensi pers menunjukkan bahwa Presiden menderita penyakit yang lebih parah daripada gambaran yang umumnya optimis," 
ujar Dr. Daniel McQuillen, dilansir dari Reuters melalui PR Tasikmalaya dalam artikelnya "Konsumsi Obat Steroid Generik, Donald Trump Diduga dalam Kondisi Parah" pada 5 Oktober 2020.

Sebelumnya, tim medis Trump menyebut jika sang presiden mengonsumsi steroid setelah mengalami kadar oksigen rendah. Kondisinya pun dikabarkan membaik hari Senin ini.

Baca Juga: Jokowi: Jangan Sok-sokan Lockdown, Apakah Ditujukan Kepada Anies Baswedan? Simak Penjelasan Berikut

The Infectious Diseases Society of America (IDSA) atau Aliansi Masyarakat Penyakit Menular Amerika mengatakan, deksametason bermanfaat pada orang dengan Covid-19 kritis atau parah yang membutuhkan oksigen ekstra.

Tetapi penelitian menunjukkan bahwa obat tersebut tidak membantu - dan bahkan mungkin berbahaya - pada orang dengan kasus penyakit yang lebih ringan.

Sementara itu, kepala penyakit menular di California's UC Davis Health, Dr. Stuart Cohen menyebut Trump yang kini berusia 74 tahun, kelebihan berat badan, kemungkinan berisiko tinggi mengalami komplikasi.

Baca Juga: Tudingan Manipulasi Data Kematian Covid 19 di Rumah Sakit oleh Moeldoko, Simak 6 Faktanya

Ia dan dokter lain yang telah merawat pasien Covid-19 selama berbulan-bulan mengatakan, Trump mengejutkan para pendukung yang bersorak di luar rumah sakit dengan mengendarai iring-iringan mobil pada Minggu malam.

Trump masih dapat keluar dari rumah sakit dan kembali ke Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed setelah perjalanan singkat tersebut.

“Dia tidak akan pergi ke rumah di mana tidak ada perawatan medis. Pada dasarnya ada rumah sakit di Gedung Putih,” kata Dr. Walid Gellad, profesor kedokteran di University of Pittsburgh.

Baca Juga: Netizen Kecewa Usai Prakerja Gelombang 10 Diumumkan, Dinilai Tak Tepat Sasaran, Simak Penjelasannya

Trump diterbangkan ke rumah sakit pada Jumat, beberapa jam setelah mengumumkan bahwa dia dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.

Saat berada di Gedung Putih, presiden diberi infus pengobatan antibodi eksperimental dari Regeneron Pharmaceuticals yang sedang dipelajari untuk infeksi awal.

Pada hari Sabtu, suami Melania Trump itu memulai kursus obat antiviral remdesivir selama lima hari, yang dijual oleh Gilead Sciences.

Baca Juga: Terungkap! Pelaku Pengunggah Kolase Foto Ma'ruf Amin Kakek Sugiono Adalah Ketua MUI di Tanjungbalai

Dokter mengatakan bahwa kedua obat ini masuk akal di awal perjalanan penyakit untuk mencegahnya menjadi lebih buruk, tetapi deksametason umumnya disediakan untuk orang-orang yang kondisinya memburuk.

“Kami memberikan deksametason kepada pasien yang membutuhkan oksigen tambahan,” kata Dr. Amesh Adalja, spesialis penyakit menular di Universitas Johns Hopkins.

Jika Trump tidak lagi membutuhkan oksigen tambahan dan dapat kembali ke aktivitas normalnya, dokternya dapat mengeluarkannya dari rumah sakit, katanya. ***(Ega Fausta/PR Tasikmalaya)

 

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: REUTERS PR Tasikmalaya

Tags

Terkini

Terpopuler