Semakin Memanas, China Sudah Siapkan Rencana Perang dengan Duo Militer Taiwan dan AS

16 November 2020, 21:35 WIB
Terungkap, China Sudah Siapkan Rencana Menyerbu Taiwan Sembari Menahan Serangan Balik AS /Xinhua

LINGKAR KEDIRI - Kabar China yang hendak menyerbu taiwan sudah tersebar. Bahkan marinir China yang akan melakukan pendaratan amfibi di Taiwan sekaligus tulang punggung serangan sudah siap bertempur.

Namun, China masih mewaspadai kekuatan militer Amerika Serikat yang membentengi negara tersebut.

Pengamat militer Wu Xinbo dari Universitas Fudan menjelaskan jika ancaman militer AS jika taiwan diserang sudah diperhitungkan China, mengutip dari SCMP pada Senin, 16 November 2020.

Baca Juga: Semakin di Ujung Tanduk, Hanya Tersisa Sekitar Dua Bulan Donald Trump Menduduki Gedung Putih

"Ancaman seperti itu hampir tidak dapat bekerja, karena PLA China telah dan selalu memperhitungkan campur tangan Amerika secara langsung ketika merencanakan operasi militer di Taiwan," kata Wu.

Mengutip Zona Jakarta Pikiran Rakyat dalam "Tiga Angkatan Bersenjata China Bergabung untuk Hadapi Duo Militer Taiwan dan AS."

Bahkan Beijing sudah menyiapkan rencana untuk menghadapi perang dengan duo militer Taiwan dan Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari Global Times, Senin (16/11/2020) China Military Centre (CMC) memerintahkan Tentara Pembebasan Rakyat/PLA Cina agar segera mempersiapkan diri.

CMC menginstruksikan agar ketiga matra angkatan bersenjata China bergabung untuk menyambut perang melawan AS dan taiwan.

Baca Juga: Berkarya di Momen Bahagia, Sule dan Nathalie Ciptakan Single Duet Pertamanya Berjudul 'Satu di Hati'

Kemudian penggabungan ketiga matra ini harus diimplementasikan dalam sebuah latihan perang skala besar yang dilaksanakan sesegera mungkin.

CMC sadar jika militer AS sudah melakukan langkah di atas dimana mereka lebih siap dalam menghadapi perang sekeras mungkin.

Song Zhongping, analis militer yang berbasis di Beijing menjelaskan jika PLA China sudah menatap perkembangan militer masa kini untuk menjalankan Modern Warfare.

"Latar belakang bagi PLA untuk menggabungkan kekuatan pada tingkat setinggi itu bersumbu dari meningkatnya risiko konflik militer di beberapa wilayah terkait dengan Taiwan, Laut China Selatan, dan perbatasan China-India," ujar Song.***(Beryl Santoso/Zona Jakarta)

 

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Zona Jakarta

Tags

Terkini

Terpopuler