Awas! WHO Identifikasi Virus Berikut Ini dalam 10 Penyakit Menular, Simak Lebih Lanjut

- 29 Januari 2021, 17:16 WIB
Ilustrasi Virus
Ilustrasi Virus /TheDigitalArtist/Pixabay

Penularan virus ini juga bisa melalui kontak langsung atau dengan mengonsumsi makanan yang sebelumnya telah terkontaminasi.

Seseorang yang telah terpapar virus Nipah mungkin akan mengalami gejala pernapasan termasuk batuk, sakit tenggorokan, kelelahan, dan ensefalitis, pembengkakan otak yang dapat menyebabkan kejang hingga kematian.

Baca Juga: 3 vaksin ini Dikembangkan untuk Melawan HIV, influenza, dan Virus Nipah, Begini Penjelasanya

Disisi lain, perusakan habitat kelelawar juga telah menyebabkan penyebaran infeksi virus Nipah di masa lalu. Pada tahun 1998, wabah virus Nipah di Malaysia menewaskan lebih dari 100 orang.

Ketika kelelawar dalam keadaan tertekan, ia akan melepas lebih banyak virus dalam dirinya.

Kombinasi antara dipaksa untuk pindah habitat dan berada dalam kontak dekat dengan spesies yang biasanya tidak berinteraksi dengan mereka memungkinkan virus untuk berpindah dari kelelawar ke babi, dan seterusnya ke peternak.

Baca Juga: Ancaman Virus Nipah Ditengah Pandemi Covid-19, Ahli: Tingkat Kematian Hingga 75 Persen!

Namun, Tracey Goldstein, direktur laboratorium One Health Institute dan direktur lab Predict Project menunjukkan bahwa pemusnahan kelelawar telah terbukti merugikan dari perspektif penyakit dan bagi manusia.

"Itu akan membuat (manusia) lebih rentan. Dengan membunuh hewan, Anda meningkatkan risiko, karena Anda meningkatkan jumlah hewan yang menyebarkan virus,” ujarnya.

Sebelumnya, terdapat dua negara yang telah mengalami wabah virus ini, Bangladesh dan india.***

Halaman:

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah