Einstein Tolak Jadi Presiden Israel, Ia Ungkap Melalui Surat: Tak Ingin Terikat dengan Kesesatan dan Kriminal

- 20 Mei 2021, 18:32 WIB
Ilmuwan atau Fisikawan Barat, Albert Einstein.
Ilmuwan atau Fisikawan Barat, Albert Einstein. /Pixabay/Parentrap.

Dan menyebut bahwa Inggris bertanggung jawab atas organisasi yang dibangun di dibarisanya sendiri itu.

“Saya tidak ingin melihat siapa pun yang terkait dengan orang-orang yang tersesat dan kriminal itu. Hormat saya, Albert Einstein,” tutup dirinya.

Baca Juga: Sedih Keguguran, Kini Aurel Hermansyah Dituding Hamilnya Diluar Nikah, Begini Tanggapan Atta Halilintar

Meskipun Einstein tidak membenarkan cara Israel berdiri di tanah Palestina, Dia ingin warga Palestina dan Yahudi bisa hidup berdampingan dalam satu negara.

“Saya lebih suka melihat kesepakatan yang masuk akal dengan orang Arab atas dasar hidup bersama dalam damai daripada pembentukan negara Yahudi,” katanya dalam sebuah pidato tentang bahaya Zionis pada 1938.

Albert Einstein tetap mendukung migrasi umat Yahudi ke tanah Palestina tanpa batas.

Albert Einstein pernah tolak tawaran menjadi Presiden kedua setelah Presiden Pertama Israel, Chaim Weizmann meninggal pada 1952.

“Saya sangat tersentuh oleh tawaran dari Negara Israel kami, dan sekaligus sedih dan malu karena saya tidak dapat menerimanya,” katanya.

Surat berharga Albert Einstein yang berisi tentang bahaya gerakan Zionis terhadap pendirian negara Israel di tanah Palestina beredar di media sosial dengan nilai hampir Rp21.5 juta.
Surat berharga Albert Einstein yang berisi tentang bahaya gerakan Zionis terhadap pendirian negara Israel di tanah Palestina beredar di media sosial dengan nilai hampir Rp21.5 juta. Twitter/@akjailani

Sementara itu, surat Albert Einstein soal Palestina sempat dipasang dalam sebuah situs lelang barang dunia pada 21 Juni 2007 lalu.

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah