Brutal! Serangan Israel Bunuh Pria Disabilitas, Ibu Hamil dan Anak Usia 3 Tahun

- 21 Mei 2021, 13:09 WIB
Asap membubung setelah serangan udara Israel di sebuah gedung di Gaza.
Asap membubung setelah serangan udara Israel di sebuah gedung di Gaza. /Foto: Reuters/

LINGKAR KEDIRI – Serangan udara pasukan pertahanan Israel (IDF) disebuah rumah milik salah satu keluarga di Gaza dan menewaskan tiga penghuninya.

Dilansir Lingkar Kediri dari Al Jazeera, penyandang disabilitas bernama Eyad Salha (33) beserta istrinya Amani yang sedang hamil, tewas seketika ketika sebuah bom dari pesawat Israel dijatuhkan di rumah yang mereka tinggali.

Tak hanya menewaskan keduanya, anak mereka bernama Nagham yang masih berusia 3 tahun pun ikut tewas.

Baca Juga: Gencatan Senjata Mulai Hari Ini! Israel Kembali ke Perundingan Damai, Indonesia Pertegas Kondisi Palestina

Ironisnya, serangan tersebut terjadi ketika ketiganya akan melaksanakan makan siang bersama di rumah mereka di Deir Al Balah, Gaza.

Ruang keluarga Eyad Salha hancur berkeping-keping menyisakan sebuah sepeda anak warna merah dan lemari es yang roboh di bawah reruntuhan.

Pemandangan menyayat hati juga terlihat ketika warga menemukan semangkuk tomat segar di bawah reruntuhan dimana ketiga jenazah mereka ditemukan.

Baca Juga: Hamas Sebut ‘Gerbang Neraka’ Terbuka Bagi Israel, Benjamin Netanyahu Tolak Seruan Amerika Serikat

Sang adik, Omar Salha mengatakan bahwa saudaranya Eyad Salha merupakan penyandang disabilitas dan telah duduk di kursi roda selama kurang lebih 14 tahun lamanya.

Dia juga membantah bahwa saudaranya tersebut merupakan anggota kelompok bersenjata yang ada di Gaza.

“Apa yang dilakukan kakakku? Dia hanyya duduk di kursi rodanya,” kata Omar seperti dilansir Lingkar Kediri dari Al Jazeera pada 21 Mei 2021.

Baca Juga: Terjadi Sekarang? ini 3 Janji Allah untuk Yahudi yang Tertulis di Al-Quran, Dari Sombong Hingga Merusak

“Apa yang pernah dilakukan putrinya? Apa yang dilakukan istrinya? Mereka baru saja bersiap-siap untuk makan siang,” tuturnya.

Omar mengatakan saudara laki-lakinya tersebut menganggur dan tinggal bersama dengan Ibu beserta tiga saudara laki-lakinya.

Layaknya kebanyakan warga di daerah pesisir Gaza yang miskin, mereka hidup dengan mengandalkan bantuan dari badan kemanusiaan PBB untuk Palestina.

Baca Juga: Israel-Palestina Gencatan Senjata, Joe Biden: Amerika Isi Ulang Iron Dome Israel

Wakil menteri kesehatan Gaza, Yousef Abu Al Rish menyampaikan kemarahannya atas terbunuhnya satu keluarga tersebut dengan mengatakannya sebagai sebuah kejahatan yang berat.

“Berapa banyak lagi yang harus mati agar dunia dapat menumbuhkan hati nurani?,” tuturnya.

Sampai gencatan senjata disepakati pada Jumat, 21 Mei 2021, serangan Israel ke wilayah Gaza telah menewaskan 232 warga Palestina. Jumlah tersebut termasuk 65 anak-anak, 39 wanita dan 17 lanjut usia.***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah