LINGKAR KEDIRI – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu bersihkukuh serangannya terkait daerah enklave Gaza Palestina yang dikepang akan terus berlanjut.
Hal tersebut membuat pemimpin senior Hamas berharap gencatan senjata antara keduanya akan terealisasi dalam waktu dua hari.
Meskipun tak memberikan penjelasan secara rinci, Wakil Kepala Biro Gerakan Palestina Hamas, Mousa Abu Marzouk bahwa gencatan senjata tersebut akan terjadi dalam waktu satu atau dua hari.
“Israel tidak bisa berperang di beberapa sisi, dan sangat khawatir bahwa ‘gerbang neraka’ akan terbuka baginya,” tutur Mousa Abu Marzouk.
Pernyataan tersebut merujuk pada konfrontasi yang berlangsung antara pengunjuk rasa Palestina dan pasukan Israel di Tepi Barat, menduduki Yerusalem dan kota-kota Arab serta campuran di Israel.
Berkat upaya mediasi Mesir dan Qatar yang saat ini tengah berlangsung, seorang pejabat Hamas memprediksi bahwa gencatan senjata sudah dekat.
Ia menyampaikan pernyataannya bahwa seoraang pemimpin Hamas mengatakan ada ‘suasana positif’ seputar berbagai perundingan untuk mencapai kesepakatan dengan Israel.
“Tuntutan umum rakyat Palestina masih jelas: berakhirnya agresi Israel atas Masjid Al Aqsa dan lingkungan Sheikh Jarrah, berakhirnya agresi Israel di Gaza, dan mekanisme pembangunan kembali Gaza setelah penghancuran Israel,” tuturnya.