LINGKAR KEDIRI - Beberapa pejabat lokal mulai kritik kepemimpinan Benjamin Netanyahu atas perannya pada Konflik Israel Palestina.
Meskipun Konflik antara kedua belah pihak telah menemui titik temu yang artinya telah melakukan genjatan senjata hal ini malah menjadikan Perdana Menteri Amerika ini menuai banyak kritikan bahkan kekuasaannya mulai terancam.
Baca Juga: Anies Baswedan dan Novel Baswedan Terbukti Korupsi Sebesar Rp100 Triliun, Simak Fakta Lengkapnya
Dikutip dari beberapa sumber pada tanggal 22 Mei 2021, Pemimpin Yesh Atid Yair Lapid mengatakan, "militer berhasil dalam tugas yang diberikan, tetapi pemerintah gagal."
"Warga Israel, terutama warga di wilayah perbatasan (Gaza), mengalami kebakaran hebat, dan sebagai gantinya tidak mendapat pencapaian atau perubahan realitas," tambahnya.
Baca Juga: Ramalan Titisan Nyai Ratu Kidul Meleset Pasca Aurel Hermansyah Keguguran, Simak Ramalan Lengkapnya
Ketua Partai Zionisme Keagamaan sayap kanan, BezalelSmotrich mengatakan bahwa jika gencatan senjata memang dilakukan tanpa syarat, "situs suci Temple Mount harus segera dibuka kembali untuk orang Yahudi," ungkapnya.
Karena adanya bentrokan kekerasan dari konflik Israel dan Palestina, orang-orang Yahudi sangat di batasi untuk memasuki halaman Temple Mount.