Gunung Meletus Dahsyat Tewaskan 15 Orang, 170 Hilang, 30.000 Mengungsi dan 500 Rumah Hancur di Kongo

- 24 Mei 2021, 13:03 WIB
Pemandangan umum menunjukkan asap dan api di letusan gunung berapi Gunung Nyiragongo dekat Goma, di Republik Demokratik Kongo 22 Mei 2021.
Pemandangan umum menunjukkan asap dan api di letusan gunung berapi Gunung Nyiragongo dekat Goma, di Republik Demokratik Kongo 22 Mei 2021. /Olivia Acland/REUTERS

LINGKAR KEDIRI – Gunung Nyiragongo yang terletak di timur Republik Demokratik Kongo meletus pada Sabtu, 22 Mei 2021 malam, waktu setempat.

Akibat letusan tersebut aliran lava menyapu desa-desa yang ada di sekitar gunung, menewaskan sedikitnya 15 orang serta memaksa 30.000 warga mengungsi dari daerah terdampak letusan.

Letusan dahsyat tersebut juga menyapu dan merusak sedikitnya 500 bangunan rumah warga.

Baca Juga: Konten Pro Palestina Diblokir, Nadiem Nashif: Ada Tindakan Keras oleh Facebook, Instagram, dan Twitter

Dilansir Lingkar Kediri dari Al Jazeera, UNICEF melaporkan sebanyak 5.000 orang mengungsi dari Kota Goma yang berbatasan langsung dengan Rwanda, sementara 25.000 orang lainnya mengungsi ke wilayah Sake.

Lebih dari 170 anak-anak dikhawatirkan hilang akibat bencana alam tersebut. Pihak UNICEF sendiri mengatakan telah mengatur posko-posko transit untuk membantu anak-anak yang kehilangan atau terpisah dari orang tuannya saat bencana tersebut terjadi.

Letusan kali ini adalah letusan terdahsyat setelah letusan tahun 2002 yang hampir meratakan Kota Goma dengan tanah.

Letusan tahun 2002 mengakibatkan ratusan orang meninggal serta lebih dari 100.000 orang kehilangan tempat tinggal.

Baca Juga: Mencengangkan, Intelijen AS Ungkap Fakta Keberadaan Covid-19 Berasal dari Laboratorium Tiongkok

Kabar belum pasti datang dari beberapa desa terdekat dengan gunung Nyiragongo yang diprediksi juga ikut hancur akibat letusan tersebut.

Letusan juga mengakibatkan banyak warga yang terpisah dengan keluarganya, seperti yang dialami oleh Beatrice Katungu yang mengatakan suami dan delapan dari sepuluh anaknya menghilang setelah letusan terjadi.

“Saya tidak tahu apa yang terjadi dan apakah mereka terbakar oleh lahar karena letusan terjadi pada malam hari,” kata Katungu seperti dilansir Lingkar Kediri dari Al Jazeera pada 24 Mei 2021.

“Beberapa orang kembali ke rumah mereka pada hari Minggu pagi tapi sayangnya keluarga saya belum,” tuturnya menambahkan.

Baca Juga: Polri Selidiki Dugaan 270 Juta Kebocoran Data Indonesia yang Diduga Dijualbelikan Seharga 6.000 Dolar AS

Kepulan asap masih menyelimuti rumah-rumah warga yang  terbakar akibat letusan gunung berapi tersebut.

Salah satu korban letusan bernama Florence Rudasigara mengatakan bahwa belum ada petugas berwajib yang datang untuk membantu korban.

“Saya seorang janda. Saya tidak tahu harus pergi kemana. Semoga pemerintah membantu kami. Kami belum melihat pejabat datang untuk bersimpati dengan kami. Kami telah ditinggalkan. Kami akan mati kelaparan,” kata Rudasigara.

Di tempat lain, petugas berwenang mengatakan lima orang tewas dalam sebuah kecelakaan truk saat mereka dalam perjalanan mengevakuasi diri dari Kota Goma.

Baca Juga: Data Pribadi Bocor di Internet, Begini Beberapa Hal yang Wajib Anda Waspadai dan Lakukan!

Penduduk Goma mengatakan langit gelap berubah merah menyala saat terjadi letusan dan membuat orang-orang berlarian ke segala arah.

Sebuah stasiun televisi lokal melaporkan ada seorang warga yang melahirkan pada saat berusaha menyelamatkan diri dari letusan.

Kerusakan total terjadi di lingkungan Buhene di Kota Goma, lingkungan tersebut habis disapu lahar panas yang membara menyisakan tumpukan lahar yang masih mengepulkan asap pada Minggu.

Baca Juga: Direktur Puspoll Indonesia: 71% Kinerja Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Tergolong Baik

“Semua rumah di lingkungan Buhene terbakar habis dan itulah mengapa kami meminta  semua otoritas serta semua mitra, semua orang yang beritikad baik di dunia untuk membantu penduduk ini,” kata Innocent Bahala Shamavu.

Salah seorang korban menyaksikan lahar panas menyapu jalan raya yang menghubungkan Kota Goma dengan Kota Beni.***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x