Matahari Buatan China, Proyek Besar dengan Daya Panas Ratusan Juta Derajat Celsius

- 2 Juni 2021, 12:12 WIB
Matahari Buatan China, Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST)/ REUTERS/Stringer
Matahari Buatan China, Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST)/ REUTERS/Stringer /

Energi tersebut dapat dipertahankan dan digunakan dalam jangka waktu lebih lama apabila layak menjadi sumber daya andal.

Sementara rektor nuklir menggunakan fisi yang berarti atom dibelah dan melepaskan energi yang digunakan untuk menggerakkan generator.

Namun dalam fusi terdapat dua inti yang lebih ringan bergabung bersama untuk menghasilkan atom lebih berat dan melepas energi dalam jumlah besar.

Dan faktanya, reaksi fusi berpotensi melepas energi lebih banyak dibandingkan dengan fisi.

Fusi tidak menghasilkan misi CO2 atau limbah radioaktif berumur panjang yang dihasilkan fisi.

Selain itu, reaksi yang dihasilkan oleh fusi sulit meleleh daripada fisi.

Apabila semua faktor digabungkan maka akan tercipta bentuk proses dan dampak yang jauh lebih aman.

Tetapi, matahari buatan tetap memiliki potensi bahaya besar.

Baca Juga: Raffi Ahmad Keceplosan Pernah Jalan Bersama Ayu Ting Ting di Belanda? Aurel Kejar Jawaban Raffi

Jika mampu berkembang dan masuk jaringan listrik, fusi digunakan sebagai solusi ketergantungan masyarakat terhadap bahan bakar fosil.

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Bekasi Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah