Matahari Buatan China, Proyek Besar dengan Daya Panas Ratusan Juta Derajat Celsius

- 2 Juni 2021, 12:12 WIB
Matahari Buatan China, Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST)/ REUTERS/Stringer
Matahari Buatan China, Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST)/ REUTERS/Stringer /

LINGKAR KEDIRI – China merupakan salah satu negara yang terkenal akan kecerdasannya.

Tak heran banyak barang buatan China tersebar di berbagai negara, salah satunya Indonesia.

China juga dikenal pandai membuat suatu hal yang meski kerap dianggap mustahil, salah satunya matahari buatan.

Baca Juga: Jadi Mayat Di Langit Selama 40 Hari, Malaikat Izrail Mengintai Manusia 21 Menit Sekali, ini Penjelasanya

China akan mengembangkan matahari buatan mereka sebagai salah satu sumber terbaru lantara mereka berhasil mempertahankan suhu reaktor nuklir eksperimental buatan di suhu 120 juta derajat celcius selama 101 detik.

Bahkan matahari buatan ini berhasil mencapai suhu 160 derajat meski hanya bertahan selama 20 detik saja.

Menurut mereka, matahari buatan adalah sebuah cawan suci energi bersih karena bahan yang dibutuhkan melimpah.

Eksperimen ini diumumka oleh Gong Xianzu sekaligus selaku penangung jawab ekspresimen di Institut Fisika Plasma Akademi Ilmu Pengetahuan China (ASIPP) yang dilakykan di ibu kota Provinsi Anhui China.

“Ini pencapaian besar dalam bidang fisika dan teknik China. Keberhasilan eksperimen tersebut meletakkan dasar bagi China untuk membangun stasiun energi fusi nuklirnya sendiri,” ujarnya.

Baca Juga: Jokowi Bukan Kader Murni PDIP, Rocky Gerung: Ganjar saja Belum Bisa Dikalahkan

Energi tersebut dapat dipertahankan dan digunakan dalam jangka waktu lebih lama apabila layak menjadi sumber daya andal.

Sementara rektor nuklir menggunakan fisi yang berarti atom dibelah dan melepaskan energi yang digunakan untuk menggerakkan generator.

Namun dalam fusi terdapat dua inti yang lebih ringan bergabung bersama untuk menghasilkan atom lebih berat dan melepas energi dalam jumlah besar.

Dan faktanya, reaksi fusi berpotensi melepas energi lebih banyak dibandingkan dengan fisi.

Fusi tidak menghasilkan misi CO2 atau limbah radioaktif berumur panjang yang dihasilkan fisi.

Selain itu, reaksi yang dihasilkan oleh fusi sulit meleleh daripada fisi.

Apabila semua faktor digabungkan maka akan tercipta bentuk proses dan dampak yang jauh lebih aman.

Tetapi, matahari buatan tetap memiliki potensi bahaya besar.

Baca Juga: Raffi Ahmad Keceplosan Pernah Jalan Bersama Ayu Ting Ting di Belanda? Aurel Kejar Jawaban Raffi

Jika mampu berkembang dan masuk jaringan listrik, fusi digunakan sebagai solusi ketergantungan masyarakat terhadap bahan bakar fosil.

Hingga saat ini, belum ada satu jenis material buatan manusia yang mampu menghadapi suhu hingga 1 juta derajat.

Material tersebut mampu mengukung panas dalam tokamak cukup lama agar tidak menyebabkan kebocoran.

Kebocoran yang terjadi nantinya dapat membuat reaktor nuklir meleleh hingga matahari tersebut memancarkan panas sebesar 150 juta derajat celsius.

Sebelumnya, artikel ini pernah tayang di bekasi.pikiran-rakyat.com dengan judul “Berhasil Pertahankan Suhu Hingga 120 Juta Derajat Celcius, China Selangkah Lagi Lahirkan Matahari Buatan”.***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Bekasi Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah