Harry Fawcett dari AL Jazeera mengatakan, dalam insiden seorang pria Palestina bernama Wissam Abu Zaid ditangkap saat serangan berlangsung.
Pasukan Israel yang menyamar disebutkan memang menargetkan setidaknya satu anggota jihad Islam dalam operasi intelijennya.
Dikutip Lingkarkediri.com dalam artikel yang sebelumnya tayang di Seputartangsel.com dengan judul "Pasukan Israel Membunuh Warga Palestina dalam Misi Penyamaran di Tepi Barat Gaza", Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudaina, mengutuk serangan.
Dia menyebutnya “eskalasi Israel" yang berbahaya. Ketiga orang dibunuh oleh pasukan khusus Israel yang melakukan penyamaran.
Nabil meminta, masyarakat internasional dan Amerika Serikat untuk turun tangan dan menghentikan serangan-serangan sejenis.
Dilansir dari Reuters, seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa perwira Palestina tewas dalam baku tembak.
Diketahui, di bawah perjanjian damai sementara yang ditandatangani pada tahun 1990-an, pasukan Israel memiliki otonomi terbatas di 40 persen dari Tepi Barat yang diduduki.
Mereka memiliki otoritas keamanan menyeluruh di sana dan secara rutin melakukan serangan penangkapan di kota-kota Palestina dan kota-kota yang dikelola Pemerintah Palestina (PA).