Kembali Serang Gaza Melalui Udara, Militer Israel Siap Skenario Pertempuran Baru dengan Hamas

- 16 Juni 2021, 07:11 WIB
Kondisi Jalur Gaza Setelah Serangan Israel yang menewaskan 217 korban yang terjadi pada pertempuran 11 hari
Kondisi Jalur Gaza Setelah Serangan Israel yang menewaskan 217 korban yang terjadi pada pertempuran 11 hari /REUTERS/Mohamed Salem

LINGKAR KEDIRI - Israel kembali melakukan serangan udara ke Gaza.

Serangan ini terjadi pada hari Rabu 16 Juni 2021 waktu setempat.

Serangan yang dilakukan oleh Israel tersebut adalah balasan dari serangan warga palestina.

Pernyataan demikian disapaikan oleh Angkatan Udara dan para saksi.

Sebagaimana diketahui warga palestina yang terkepung didaerah kantong meluncurkan serangan udara menggunakan balon udara.

Baca Juga: Terbongkar Permintaan Aneh Raffi Ahmad Saat Pacaran dengan Yuni Shara, Ari Lasso: Hubungannya Cukup Panas Ya..

Insiden tersebut telahmembakar kurang lebih 20 lapangan di Israel Selatan.

Dalam sebuah pernyataan, tentara Israel mengatakan mereka menyerang kompleks Hamas.

Selain itu mereka siap untuk semua skenario, termasuk pertempuran baru dalam menghadapi aksi teroris lanjutan yang berasal dari Gaza".

Tidak segera jelas apakah ada korban akibat pemboman tersebut.

Sumber-sumber Palestina mengatakan  bahwa serangan itu menargetkan setidaknya satu situs di timur kota selatan Khan Younes.

Serangan udara menandai gejolak besar pertama antara Israel dan Gaza sejak gencatan senjata pada 21 Mei mengakhiri serangan 11 hari Israel di wilayah itu.

Sebagaimana diketahui sebelumnya pertempuran itu menewaskan 256 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, menurut pihak berwenang Gaza.

Dua belas orang di Israel juga tewas oleh roket yang ditembakkan dari daerah kantong itu.

Baca Juga: Breaking News! Israel Kembali Lakukan Serangan Udara Ke Gaza dengan Balon Pembakar

Mereka juga merupakan serangan pertama di Gaza sejak pemerintah koalisi baru Israel, yang dipimpin oleh nasionalis sayap kanan Naftali Bennett, mengambil alih selama akhir pekan, mengakhiri 12 tahun pemerintahan Benjamin Netanyahu sebagai perdana menteri.

Pemerintah baru pada hari Senin menyetujui pawai "provokatif" oleh nasionalis sayap kanan Israel dan kelompok pro-pemukim melalui Yerusalem Timur yang diduduki.

Ratusan warga Palestina di Gaza memprotes apa yang disebut “Pawai Bendera” pada hari Selasa, yang menandai peringatan pendudukan Israel tahun 1967 di bagian timur kota.

Unjuk rasa itu terjadi ketika ketegangan tetap tinggi atas rencana pemindahan paksa Israel terhadap keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah.

Menjelang pawai, polisi Israel secara paksa memindahkan puluhan warga Palestina dari luar Gerbang Damaskus Kota Tua.

Baca Juga: Didampingi Ustadz Zacky Mirza Vicky Prasetyo Jemput Istri, Kalina Ocktaranny: Semua Ada Hikmahnya

Sedikitnya 17 warga Palestina ditangkap dan 33 lainnya terluka saat polisi Israel menembakkan granat kejut di daerah sekitar Gerbang Damaskus.

Ratusan ultranasionalis Yahudi yang berpartisipasi dalam pawai terdengar meneriakkan "Matilah orang Arab" dalam bahasa Ibrani.

Dalam nyanyian anti-Palestina lainnya, mereka berteriak: “Semoga desa Anda terbakar.”***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x