Konflik Palestina Israel Kembali Meletus di Sheikh Jarrah Yerusalem Timur Sebabkan Puluhan Luka-luka

- 23 Juni 2021, 08:22 WIB
Sekira 20 warga Palestina dilaporkan terluka dalam bentrokan yang terjadi di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.
Sekira 20 warga Palestina dilaporkan terluka dalam bentrokan yang terjadi di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur. /Reuters/Ammar Awad

Menurut The Associated Press (AP), Bulan Sabit Merah mengatakan pemukim Yahudi melemparkan batu ke salah satu ambulansnya dan pasukan Israel menyemprotkan air sigung ke ambulans kedua milik layanan tersebut.

Pecahnya kekerasan adalah gesekan terbaru di Sheikh Jarrah, di mana kerusuhan selama berminggu-minggu menarik perhatian internasional menjelang konflik 11 hari Israel-Hamas bulan lalu yang menewaskan lebih dari 250 warga Palestina di Jalur Gaza dan melukai hampir 2.000 orang.

Ribuan orang mengungsi dan kantong Palestina dibiarkan tanpa perawatan medis ketika Israel menyerang rumah sakit, bisnis, dan bangunan tempat tinggal.

Gencatan senjata mulai berlaku pada 21 Mei, tetapi kampanye jangka panjang oleh pemukim Yahudi untuk mengusir puluhan keluarga Palestina terus berlanjut.

Dan siklus ketegangan bertahan, dalam ujian awal yang mencolok bagi pemerintah koalisi baru Israel, yang baru berusia lebih dari seminggu.

Di pucuk pimpinan di bawah perjanjian rotasi adalah Perdana Menteri Naftali Bennett, kepala partai sayap kanan Yamina.

Baca Juga: PBB Laporkan Ancaman Pandemi Baru Dimasa Depan, Lebih Berbahaya dari Covid-19 Serta Tak Ada Vaksinya

Dalam dua tahun, dia akan digantikan oleh Yair Lapid, pemimpin sentris Yesh Atid yang bertanggung jawab atas oposisi adalah pemimpin Likud Benjamin Netanyahu, yang digulingkan dari jabatan perdana menteri setelah memegang jabatan selama 12 tahun
Intervensi oleh jaksa agung Israel pada puncak kerusuhan telah menunda penggusuran yang paling dekat.

Namun kelompok hak asasi mengatakan penggusuran masih bisa berlanjut dalam beberapa bulan mendatang karena perhatian internasional berkurang, berpotensi memicu pertumpahan darah lagi.

Para pemukim telah melakukan kampanye selama puluhan tahun untuk mengusir keluarga dari lingkungan padat penduduk Palestina di apa yang disebut Cekungan Suci di luar tembok Kota Tua, di salah satu bagian paling sensitif dari Yerusalem Timur.

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah