Untuk diketahui Israel merebut Yerusalem Timur – rumah bagi tempat-tempat suci bagi umat Islam, Yahudi dan Kristen – dalam Perang Enam Hari 1967 dan mencaploknya dalam sebuah langkah yang tidak diakui secara internasional.
Israel memandang seluruh kota sebagai ibu kotanya, sementara Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan mereka.
Para pemukim mengatakan rumah-rumah itu dibangun di atas tanah yang dimiliki oleh orang-orang Yahudi sebelum perang 1948 seputar penciptaan Israel.
Hukum Israel mengizinkan orang Yahudi untuk merebut kembali properti tersebut, hak yang ditolak bagi warga Palestina yang kehilangan tanah dan rumah dalam konflik yang sama.
Secara terpisah, ratusan pemukim Israel mengadakan pawai bendera Senin di Tepi Barat yang diduduki, yang diamankan oleh pengerahan besar pasukan Israel.
Baca Juga: ISIS Perintahkan Untuk Membunuh Pemimpin Boko Haram: Abubakar Shekau Adalah Seorang Terorisme
Seorang koresponden Anadolu Agency (AA) melaporkan bahwa para pemukim memulai pawai mereka dari alun-alun Zatara dekat kota Nablus di Tepi Barat utara dan berbaris menuju pos pemukiman di Gunung Sbeih dengan membawa bendera Israel.
Di Tepi Barat selatan dekat kota Betlehem, saksi mata melaporkan unjuk rasa di kompleks pemukiman Israel Gush Etzion di mana pemukim memegang bendera Israel dan meneriakkan slogan-slogan anti-Arab.
Pawai serupa diadakan di pemukiman Israel Kedumim dekat kota Qalqilya di Tepi Barat utara dan di daerah Al-Aghwar dekat Masafer Yatta di Tepi Barat selatan. Pengerahan besar-besaran pasukan Israel dilaporkan telah melindungi pawai.
Pada hari Kamis, pemukim Israel mengedarkan seruan di media sosial untuk memprotes dengan mengibarkan bendera Israel terhadap apa yang mereka katakan sebagai kegagalan untuk melaksanakan perintah pembongkaran untuk rumah-rumah Palestina di daerah yang disebut C di Tepi Barat.***