LINGKAR KEDIRI - Utusan baru China untuk AS, Qin Gang, menyampaikan nada damai dalam konferensi pers debutnya setibanya di Washington DC pada hari Rabu28 Juli2021 Kemarin.
“Saya percaya bahwa pintu hubungan China-AS, yang sudah terbuka, tidak dapat ditutup,” kata Qin.
Dirinya menambahkan bahwa China akan berusaha untuk membawa hubungan bilateral kembali ke jalurnya, membuka jalan bagi kedua negara untuk akur.
“China dan Amerika Serikat memasuki babak baru eksplorasi, pemahaman, dan adaptasi bersama, mencoba menemukan cara untuk bergaul satu sama lain di era baru,” kata Qin.
Untuk diketahui, Qin adalah salah satu diplomat senior Xi Jinping yang paling tepercaya.
Dalam beberapa tahun terakhir, pria berusia 55 tahun itu terlihat menemani presiden China dalam perjalanan ke luar negeri dan pertemuan dengan para pemimpin asing.
Seorang mantan asisten berita di biro United Press International di Beijing, Qin menjadi diplomat pada tahun 1992 dan telah bertugas dalam berbagai kapasitas di kedutaan China di London tiga kali sepanjang karirnya.
Penunjukan Qin ke Washington datang pada saat pembentukan kebijakan luar negeri AS berada di tengah-tengah pemikiran ulang mendasar tentang hubungannya dengan Beijing.
Dilansir dari Theguardian Hubungan bilateral antara China dengan Amerika Serikat berada pada titik terendah sejak didirikan pada 1979.
Seperti pendahulunya Donald Trump, Joe Biden telah berjanji untuk berurusan dengan China dari posisi yang kuat dalam apa yang disebutnya ujian geopolitik terbesar abad ini.
Pada hari Senin, wakil menteri luar negeri China Xie Feng menuduh AS memperlakukan negara itu sebagai "musuh imajiner" dalam sebuah pesan kepada wakil menteri luar negeri AS yang sedang berkunjung, Wendy Sherman.
Sejak penunjukan Qin, para pengamat diplomasi China telah memperdebatkan apakah dia akan membawa gaya "pejuang serigala" Beijing yang kontroversial ke posisi diplomatik paling penting.
Pendahulunya, Cui Tiankai, seorang diplomat Cina kuno, sebagian besar telah menjauhkan diri dari retorika dendam terhadap negara tuan rumah.
Namun, sebagai mantan juru bicara kementerian luar negeri, Qin dikenal karena penanganannya yang tanpa kompromi terhadap media asing dan membela citra China***