Ketegangan China dan Amerika Serikat Meningkat, China Geram Langkah Joe Biden Tampung Warga Hongkong

- 6 Agustus 2021, 06:10 WIB
Ilustrasi - Pemerintahan China geram terhadap langkah yang dilakukan oleh Joe Biden
Ilustrasi - Pemerintahan China geram terhadap langkah yang dilakukan oleh Joe Biden /Pixabay/glaborde7/

LINGKAR KEDIRI - Presiden Joe Biden pada Kamis memberikan perlindungan sementara kepada orang-orang Hong Kong di tengah upaya pemerintah China untuk menghancurkan gerakan pro-demokrasi dan memperketat kontrolnya.

Biden menandatangani sebuah memorandum yang memungkinkan orang-orang dari Hong Kong yang saat ini tinggal di Amerika Serikat untuk tinggal dan bekerja di negara itu selama 18 bulan.

Langkah ini kemungkinan akan semakin mengobarkan hubungan yang sudah tegang antara Washington dan Beijing.

Baca Juga: Cek Fakta: Gawat! Hutang Indonesia Jatuh Tempo, China Ambil Alih Pulau Ayam Di Kepri, Cek Faktanya Disini

Keputusan untuk menyediakan tempat perlindungan sementara datang sebagai tanggapan terhadap undang-undang keamanan nasional baru Hong Kong dan langkah-langkah lain yang melemahkan hak-hak yang dijanjikan ketika bekas jajahan Inggris itu diserahkan kembali ke China pada tahun 1997.

Hal tersebut juga terjadi ketika China dan Amerika Serikat berada bertentangan atas berbagai kebijakan luar negeri dan masalah perdagangan.

“Mengingat penangkapan dan pengadilan bermotif politik, pembungkaman media, dan berkurangnya ruang untuk pemilihan umum dan oposisi demokratis, kami akan terus mengambil langkah untuk mendukung orang-orang di Hong Kong,” kata sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki.

Pemerintah China telah berusaha untuk meredam oposisi menyusul protes di Hong Kong pada tahun 2019 terhadap undang-undang yang diusulkan yang memungkinkan ekstradisi ke China daratan.

Baca Juga: Israel Berikan Tawaran Mengejutkan pada Warga Palestina, Bayar Sewa Tanah atau Properti Terancam Dihancurkan

Di bawah undang-undang keamanan nasional yang baru, yang mulai berlaku pada bulan Juni, polisi telah menangkap setidaknya 100 politisi oposisi, aktivis dan demonstran.

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah