LINGKAR KEDIRI - Rusia dan China telah mulai mengadakan latihan militer bersama skala besar di wilayah Ningxia utara-tengah China.
Latihan tersebut dilakukan ditengah kedua negara bersitegang dengan Amerika Serikat dan sekutu Baratnya mengenai berbagai masalah, termasuk hak asasi manusia dan masalah keamanan regional.
Dilansir dari Aljazeera latihan militer antaraChina dengan Rusia akan dilkasnakan pada Senin dan akan berlangsung hingga Jumat.
Kedua negara akan melibatkan lebih dari 10.000 pasukan darat dan angkatan udara.
Baca Juga: Lakukan Cara Ampuh Ini Jika Terdapat Gangguan Jin di Rumah Anda, Tak Perlu Panggil Kyai Atau Dukun
Militer Rusia mengatakan bahwa mereka telah mengirim pesawat tempur Su-30SM, unit senapan bermotor dan sistem pertahanan udara ke China sebagai bagian dari latihan tersebut.
Latihan tersebut menandai pertama kalinya tentara Rusia menggunakan senjata China.
Latihan tersebut bertujuan untuk memperdalam operasi anti-terorisme bersama dan menunjukkan tekad kuat dan kekuatan kedua negara untuk bersama-sama menjaga keamanan dan stabilitas internasional dan regional.
"Ini mencerminkan ketinggian baru kemitraan koordinasi strategis komprehensif China-Rusia untuk era baru dan saling percaya strategis, pertukaran pragmatis dan koordinasi antara kedua negara," kata laporan media setempat.
Richard McGregor, pakar China di lembaga pemikir Lowy Institute yang berbasis di Australia, mengatakan hubungan yang berkembang antara China dan Rusia lebih dari sekadar perkawinan untuk kenyamanan.