Dalam sebuah pernyataan, bagaimanapun, Taliban mengatakan mereka tidak bermaksud memasuki Kabul dengan paksa atau perang.
Taliban mengatakan bahwa sampai selesainya proses transisi, keamanan Kabul akan menjadi milik pemerintah Afghanistan.
Ia menambahkan bahwa tidak ada pembalasan yang akan dilakukan terhadap warga sipil atau anggota militer yang melayani pemerintahan Kabul.
Sementara pasukan AS mulai mengevakuasi kedutaan besar negara itu di Kabul, NATO mengatakan para pejabatnya telah dipindahkan ke"tempat-tempat aman di dalam ibu kota.
Kementerian Luar Negeri Turki juga mendesak warga negara Turki yang ingin meninggalkan Afghanistan untuk segera memberi tahu Kedutaan Besar Turki di Kabul.
PBB mengatakan lebih dari 550.000 orang di Afghanistan telah meninggalkan rumah mereka karena konflik sejak awal tahun ini.
Pembaruan situasional yang diterbitkan Minggu oleh Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) yang berbasis di Jenewa menunjukkan sekitar 126.000 orang mengungsi pada bulan sebelumnya hingga 9 Agustus.
Seorang juru bicara UNHCR mengatakan bahwa sementara situasi di dalam Afghanistan tidak stabil.***