Joe Biden: Pasukan AS Alami Kesulitan Evakuasi Sekutunya dari Kabul Afghanistan

- 19 Agustus 2021, 07:19 WIB
Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa evakuasi wargasipil dan diplomat oleh pasukan AS mengalami kesulitan
Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa evakuasi wargasipil dan diplomat oleh pasukan AS mengalami kesulitan /Instagram @joebiden/

LINGKAR KEDIRI - Pasukan Amerika Serikat mengalami kesuitan untuk mengefakuasi sekutunya di Kabul.

Hal ini disampaikan oleh Joe Biden pada Rabu 18 Agutus 2021, kemarin waktu setempat.

"Mereka bekerja sama, membiarkan warga Amerika keluar, personel Amerika keluar, kedutaan besar keluar, dan sebagainya, tetapi mereka mengalami - kami mengalami lebih banyak kesulitan memiliki mereka yang membantu kami ketika kami berada di sana," katanya. 

Untuk fiketahui Penerbangan militer yang mengevakuasi diplomat dan warga sipil dari Afghanistan dilanjutkan Selasa pagi setelah landasan pacu di Bandara Internasional Kabul Hamid Karzai.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta, Benarkah Ustadz Yahya Waloni Meninggal Dunia Karena Covid 19? Cek Disini Penjelasanya

Dikutip Lingkarkediri.com dari Daily Sabah, seorang pejabat keamanan Barat, jumlah warga sipil di bandara telah menipis.

Pernyataan tersebut muncul sehari setelah adegan kacau di mana pasukan AS menembak untuk membubarkan kerumunan dan orang-orang berpegangan pada sebuah pesawat angkut militer AS saat meluncur untuk lepas landas.

"Banyak orang yang kemarin di sini sudah pulang," kata pejabat itu.

Pasukan AS mengambil alih bandara, satu-satunya cara mereka untuk terbang ke luar negeri, pada hari Minggu.

Hal tersebut dilakukan ketika Taliban mengakhiri kemajuan dramatis selama seminggu di seluruh negeri dengan pengambilalihan ibukota tanpa perlawanan.

Baca Juga: Sempat Menghilang, Kementerian Luar Negeri UEA Ungkap Keberadaan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani

Penerbangan ditangguhkan sebagian besar pada hari Senin, ketika setidaknya lima orang tewas, kata saksi mata, meskipun tidak jelas apakah mereka telah ditembak atau dihancurkan karena terinjak-injak.

Media setempat melaporkan dua orang jatuh dari bagian bawah pesawat militer AS setelah lepas landas, hingga tewas di atap rumah dekat bandara.

Seorang pejabat AS mengatakan bahwa pasukan AS telah membunuh dua pria bersenjata yang tampaknya menembak ke arah kerumunan di bandara.

Terlepas dari adegan panik dan kebingungan di Kabul, Presiden AS Joe Biden membela keputusannya untuk menarik pasukan AS setelah 20 tahun perang – perang terpanjang di negara itu – yang ia gambarkan menelan biaya lebih dari $ 1 triliun.

Tetapi sebuah video pada hari Senin tentang ratusan orang Afghanistan yang putus asa mencoba untuk naik ke pesawat militer AS saat akan lepas landas dapat menghantui Amerika Serikat, seperti foto pada tahun 1975 orang-orang yang berebut untuk naik helikopter di atap sebuah bangunan di Saigon menjadi simbol penarikan diri yang memalukan dari Vietnam.

Baca Juga: 10 Manfaaat Kunyit, Menyembuhkan Radang Sendi Hingga Meningkatkan Mood

Biden bersikeras dia harus memutuskan antara meminta pasukan AS untuk berperang tanpa henti dalam apa yang dia sebut perang saudara Afghanistan atau menindaklanjuti kesepakatan untuk mundur yang dinegosiasikan oleh pendahulunya, Donald Trump dari Partai Republik.

"Saya berdiri tegak di belakang keputusan saya," kata Biden.

"Setelah 20 tahun saya telah belajar dengan cara yang sulit bahwa tidak pernah ada waktu yang tepat untuk menarik pasukan AS. Itu sebabnya kami masih di sana.", tambahnya.***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah