Perusahaan Besar Prancis Lafarge Diduga Mendanai Kelompok Teroris Daesh di Suriah

- 8 September 2021, 14:45 WIB
Ilustrasi teroris.
Ilustrasi teroris. /Pixabay/TheDigitalWay/

Lafarge diselidiki atas tuduhan "berpartisipasi dalam kejahatan terhadap kemanusiaan" dengan alasan bahwa ia membayar Daesh untuk melakukan kegiatannya di Suriah.

Mantan CEO perusahaan itu juga didakwa membayar kelompok teroris Daesh untuk memungkinkan perusahaan itu terus beroperasi di Suriah.

Baca Juga: Seorang Pria Bentangan Poster ke Arah Jokowi, Pandj Pragiwaksonoi: Rasanya Masih Wajar

Perusahaan Prancis tersebut dikatakan telah membayar Daesh dan militan lainnya sekitar $5,6 juta antara 2012 sampai 2014 sehingga produksi pabriknya di Suriah utara tidak akan terganggu.

Anak perusahaan Lafarge di Suriah, Lafarge Cement Syria juga diduga menggunakan kontrak palsu untuk membeli bahan bakar dari Daesh.

Dokumen yang dilihat oleh AA juga, perlu dicatat bahwa ada lebih dari 30 pertemuan antara Lafarge dengan dinas domestik, asing, dan intelijen militer Prancis antara tahun 2013 dan 2014 saja.

Diketahui bahwa Daesh telah membangun tempat perlindungan dan terowongan yang kuat untuk melawan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat dengan semen yang disediakan.

Baca Juga: Inilah 8 Klub Sepak Bola yang Melakukan 'Bidding' Tuan Rumah Liga 2 2021, Persis Solo Salah Satunya

Veillard, kepala keamanan perusahaan, bersaksi kepada polisi pada 30 November 2017, ketika Lafarge dituduh melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dengan mendanai organisasi teroris.

Menurut transkrip yang diperoleh AA, Veillard mencoba membuktikan bahwa dia telah memberi tahu negara Prancis dan badan-badan intelijen tentang semua yang telah dia lakukan selama deposisinya.

Halaman:

Editor: Alfan Amar Mujab

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah