Lebih lanjut, Sogavare bersikeras satu-satunya aksi nyata yang menyebabkan adegan kacau awal pekan ini adalah hubungan lebih dekat negara itu dengan China.
Dia menolak sebagai tangensial semua keluhan lainnya, seperti dugaan kegagalan pemerintah pusat untuk menyediakan infrastruktur di wilayah tersebut.
Hal ini karena berdar kabar para pengunjuk rasa juga memprotes mengenai hal tersebut, yang sebagian besar berasal dari Provinsi Malaita.
Baca Juga: Beredar Tudingan Doddy Sudrajat Minta Uang Rp800 Juta Sebagai Restu Pernikahan Vanessa Angel
Perdana Menteri Kepulauan Solomon itu juga mengatakan, dia mendukung keputusannya pada 2019 untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan demi China.
Keputusan ini kemudian membuat lebih dari beberapa warga di Provinsi Malaita, menambahkan bahwa peralihan itu menempatkan “Kepulauan Solomon di sisi kanan sejarah dan sejalan dengan hukum internasional”.
Dia juga mengklaim bahwa penduduk di wilayah yang bergolak akibat "diberi kebohongan yang salah dan disengaja" tentang langkah tersebut.
Untuk diketahui, kejadian ini terjadi kemarin malam 26 November 2021, akhirnya membuat 23 petugas Polisi Federal Australia mendarat di ibu kota Honiara atas permintaan Perdana Menteri Sogavare.
Baca Juga: Terlibat Perselisihan Dengan Ayah Bibi, Ini Jawaban Ayah Vanessa Angel Soal Warisan Hak Gala
Tambahan 93 personel keamanan Australia sedang dalam perjalanan ke negara yang bermasalah itu.