Wilayah Chinatown Negara Ini Dilanda Huru-hara, Penuh Aksi Pembakaran, Disebut Akibat Sentimen Anti-China?

- 27 November 2021, 15:00 WIB
 Ilustrasi kerusuhan berakhir pembakaran.*
Ilustrasi kerusuhan berakhir pembakaran.* /Pixabay /Fajrul Falah

Menteri Dalam Negeri Australia, Karen Andrews, mengatakan kepada ABC News pada hari Jumat bahwa satu-satunya misi kontingen adalah fokus satu tujuan.

"Membantu kepolisian Kepulauan Solomon untuk memulihkan hukum dan ketertiban umum sesegera mungkin, tanpa niat untuk campur tangan urusan politik dalam negeri di negara itu”. katanya.

Kejadian ini berawal dari ketegangan yang sudah berlangsung lama antara pemerintah pusat Kepulauan Solomon dan Provinsi Malaita, hingga memuncak pada hari Rabu.

 Baca Juga: Subang Update: Terungkap Amel Sempat Buat Status WhatsApp 10 Hari Sebelum Dibunuh, Menyindir Seseorang?

Dimulai ketika ratusan pengunjuk rasa turun ke ibu kota negara Pasifik itu, mengepung parlemen dan menuntut untuk diizinkan masuk.

Polisi berusaha mencegah mereka memasuki kompleks, dilaporkan para polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet ke kerumunan.

Pada titik tertentu, sebuah gubuk di halaman parlemen tempat anggota parlemen pergi untuk istirahat makan siang dibakar.

Setelah bala bantuan polisi tiba di tempat kejadian, massa membubarkan diri, namun, penjarahan dan kekacauan terus berlanjut di seluruh ibu kota, dengan sejumlah bisnis milik warga keturunan China dan sebuah kantor polisi dibakar sebagai akibatnya.

Disclaimer: Artikel ini pernah tayang sebelumnya di Zona Priangan dengan judul “Kerusuhan Anti-China Meledak, Warga Menjarah dan Membakar Toko di Kawasan Chinatown, Tentara Turun Tangan”.***

Halaman:

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Zona Priangan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah