Dimaksudkan untuk digunakan sebagai suplemen, dan pengganti akhirnya, S-400, telah dikembangkan sejak 2009, dan pada awalnya direncanakan untuk memasuki produksi pada tahun 2014 tetapi telah mengalami penundaan selama bertahun-tahun.
Kemampuan mematikan dari sistem rudal S-500 Prometheus ini pun mendapatkan respon dari Jenderal Todd Wolters dari Komando Eropa-Amerika Serikat.
Baca Juga: Sempat Dihina, Kini PT PAL Jadi Sorotan Internasional dengan Ciptakan KRI Kapak yang Gegerkan Dunia
Dikutip dari Zona Jakarta pada laman Russian Today, ia mengatakan bahwa peluncur roket seperti S-400 dan S-500 bisa mengeksploitasi jet tempur F-35 buatan AS.
Tapi, pada akhirnya, sampai kedua unit ini benar-benar bertemu dalam pertempuran (yang mudah-mudahan tidak akan pernah terjadi) kita tidak akan pernah tahu apakah memang S-500 Prometheus memang mematikan bagi pesawat F-35.
Disclaimer: Artikel ini pernah tayang sebelumnya di Zona Jakarta dengan judul “AS Mati Kutu Karena Rusia Makin ‘Menggila’, Sistem Rudal S-500 Prometheus Diklaim Jadi Mesin Pembunuh F-35”.***