Ohio dan kapal selam nuklir strategis dikembangkan pada 1970-an dan secara resmi ditugaskan pada 1981, dan masih menjadi salah satu kapal selam nuklir strategis paling menonjol.
Baca Juga: Rajin Minum Air Putih Hangat, 6 Perubahan Hebat Ini Akan Terjadi Pada Tubuhmu
Kemampuan SLBM Rusia
Angkatan Laut Rusia memiliki 4 jenis kapal selam nuklir strategis, total 12, di mana tonase terbesar adalah kelas Typhoon dengan bobot hingga 46.000 ton, yang sebanding dengan kapal induk.
Saat ini, hanya satu kapal selam nuklir kelas Typhoon yang beroperasi di Rusia, tetapi tugas utama kapal selam Typhoon adalah melakukan misi uji SLBM, dan tidak lagi melakukan misi tugas kesiapan tempur.
Baca Juga: Resmi! OJK Larang Penggunaan Kripto Pada Lembaga Jasa Keuangan di Tanah Air
Kapal selam nuklir strategis kelas Typhoon dapat membawa 20 rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam P-39, yang dapat membawa hingga 10 hulu ledak nuklir split-guided.
Dari segi kuantitas, daya dukung hulu ledak nuklir maksimum dari 14 kapal selam nuklir strategis Angkatan Laut AS hampir tiga kali lipat dari Angkatan Laut Rusia, tetapi kemampuan pencegahan nuklir sebenarnya tidak melebihi Angkatan Laut Rusia.
Ada dua alasan untuk ini. Pertama, kapal selam nuklir AS tidak dalam kondisi “full load”, yakni jumlah hulu ledak nuklir yang belum maksimal.
Di sisi lain, menurut data terbaru yang dirilis Amerika Serikat pada tahun 2021, jumlah hulu ledak nuklir di Amerika Serikat saat ini adalah 3.750.