Menghindari Sanki CAATSA, Menhan Sepakati Kontrak Awal Pembelian Jet Tempur Rafale

- 12 Februari 2022, 10:45 WIB
 Jet tempur Rafale
Jet tempur Rafale /dnaindia

Bahkan Kementerian Pertahanan Indonesia juga telah menyepakati kontrak awal sebesar EUR5,8 miliar (6,56 miliar) dan ini juga telah ditandatangani oleh Dassault Aviation pada 7 Juni 2021.

Bahkan untuk mensukseskan pembelian jet tempur Rafale Prancis, Indonesia kini masih dalam proses pencarian pinjaman dana dari negara lain.

Bahkan jika semua anggaran dana terselesaikan maka Indonesia akan menjadi negara pertama di ASEAN yang sukses datangkan jet tempur Rafale di wilayah ASEAN.

Bahkan dikabarkan bahwa Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Florence Parly akan melakukan kunjungan resmi ke Indonesia.

Dimana kunjungan dari Parly ini nantinya akan menjadi kesempatan untuk membahas mengenai Armada Angkatan Udara Indonesia seperti yang telah dikabarkan oleh media massa Prancis bahwa Indonesia berkemungkinan memesan Rafale hingga 30-35 unit.

Baca Juga: Bersiaplah, 2030 Angkatan Laut dari 3 Negara Akan Menjadi yang Terkuat di Dunia

Perlu diketahui juga bahwa pembalian awal Rafale Prancis oleh Indonesia sebanyak 6 unit tersebut akan dibayar dengan menggunakan dana yang telah dipersiapkan untuk membeli pesawat tempur Su-35 Rusia yang telah batal dibeli.

Seperti diketahui bahwa Indonesia telah resmi membatalkan pembelian Su-35 buatan Rusia lantaran banyak kendalam dalam kontrak pembelian pesawat tempur ini.

Salah satu kendala tersebut yaitu sanksi CAATSA Amerika Serikat yang tak segan-segan dijatuhkan jika Indoensia tetap membeli Su-35 buatan Rusia.

Bahkan jika sanksi CAATSA AS dijatuhkan maka ini bisa berdampak buruk pada kerjasama yang telah dijalin oleh Indonesia dengan Amerika Serikat.

Halaman:

Editor: Haniv Avivu

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah