Indikasi Kekecewaan Korea Selatan pada Indonesia Mencuat, Disebut Gara-gara Pembelian Pesawat Rafale

- 13 Februari 2022, 17:47 WIB
Air to ground andalan jet tempur Rafale
Air to ground andalan jet tempur Rafale /seaforces.org

Kekhawatiran Korea Selatan terkait proyek pengembangan KF-21 Boramae yang kini masih berjalan dengan mitra Indonesia.

Baca Juga: Pep Guardiola Keras Balas Pernyataan Klopp, Sebut dengan Tegas Perihal Perlombaan Kejuaraan Ini...

Meski pejabat Korsel tegas mengatakan bahwa keputusan Indonesia beli Rafale tak akan berdampak pada KF-21 Boramae, nyatanya Korsel tetap memiliki kekhawatirannya sendiri.

Diketahui, Kementerian Pertahanan (Kemhan) telah melakukan penandatanganan kontrak kerja sama pembelian enam jet tempur Rafale.

Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto setelah menerima kunjungan kehormatan Menteri Angkatan Bersenjata Republik Prancis Florence Parly di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis 10 Februari 2022.

Menurut Prabowo, Indonesia merencanakan pembelian alutsista yang cukup signifikan untuk "multirole combat aircraft" dengan mengakuisisi 42 unit Rafale.

"Kita mulai hari ini dengan tanda tangan kontrak pertama untuk 6 pesawat," kata Prabowo seperti dilansir dari Zonajakarta.com dalam "Lampu Merah Menyala, Indonesia Beli Rafale Disebut Berdampak pada KF-21 Boramae, Pejabat Korsel Buka Faktanya."

Kemudian, kata mantan Danjen Kopassus ini, akan disusul dalam waktu dekat dengan kontrak untuk 36 pesawat lagi dengan dukungan latihan persenjataan dan simulator-simulator yang dibutuhkan.

Baca Juga: Kasus Subang Akan Terungkap, Bukti Baru Ditemukan, Ahli Tarot Ungkap Hal Mengejutkan

Di hari yang sama, Media Korea Selatan The Joongang menyoroti langkah Indonesia membeli Rafale yang dikhawatirkan dapat mempengaruhi ekspor KF-21 Boramae di masa depan.

Halaman:

Editor: Haniv Avivu

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah