Indikasi Kekecewaan Korea Selatan pada Indonesia Mencuat, Disebut Gara-gara Pembelian Pesawat Rafale

- 13 Februari 2022, 17:47 WIB
Air to ground andalan jet tempur Rafale
Air to ground andalan jet tempur Rafale /seaforces.org

Pada artikel yang terbit pada 10 Februari 2022, The Joongang menyoroti proses Indonesia mengakuisisi Rafale dengan mengutip artikel dari majalan bisnis Prancis La Tribune.

Di sisi lain, muncul kekhawatirkan akan keberlanjutkan proyek KF-21 Boramae yang melibatkan Korea Selatan dengan Indonesia.

Saat berpartisipasi dalam pengembangan KF-21 Boramae, Indonesia setuju untuk berbagi 1,73 triliun won, atau 20% dari biaya pengembangan.

Namun, setelah membayar hanya 220 miliar won termasuk biaya awal, kontribusinya sebesar 800 miliar won, yang tertunda hingga akhir tahun lalu karena kesulitan ekonomi.

Pada akhirnya, setelah bernegosiasi dengan Korea, Indonesia memutuskan untuk membayar 30% dalam bentuk barang daripada membayar biaya pengembangan penuh pada tahun 2026.

Sumber daya alam seperti gas alam, batu bara bitumen, dan karet alam terutama disebut-sebut sebagai jenis yang harus dibayar oleh pihak Indonesia.

Sejauh ini, Administrasi Program Akuisisi Pertahanan telah menyatakan posisinya.

"Bahkan jika Indonesia membeli Rafale, tidak akan ada dampak pada pengembangan KF-21 Boramae," jelasnya.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***(Nika Wahyu/Zona Jakarta)

Halaman:

Editor: Haniv Avivu

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah