A-12 Avenger, Pesawat Pembom Siluman, Disebut Sebuah Kesalahan Proyek Angkatan Laut AS?

- 19 Februari 2022, 20:00 WIB
A-12 Avenger II
A-12 Avenger II /19fortyfive

LINGKAR KEDIRI – A-12 Avenger II adalah pembom sayap terbang siluman yang seharusnya lepas landas dari kapal induk.

Tetapi tidak ada satu pun pesawat yang pernah dibangun setelah menghabiskan $5 miliar untuk proyek tersebut.

Pesawat itu akhirnya dibatalkan pada tahun 1991, salah satu pemborosan waktu dan uang terbesar dalam sejarah.

 Baca Juga: Spoiler dan Link Nonton Anime Boruto 237: Tim 7 Akan Berhadapan dengan Benteng Bergerak

A-12 Avenger pada akhirnya tidak mampu membalas dendam sama sekali.

Dilansir LingkarKediri dari laman 19fortyfive, dimaksudkan untuk menggantikan A-6E Intruder yang populer.

Sayap terbang A-12 dirancang untuk menembus jauh ke wilayah musuh dengan meluncurkan dari kapal induk, menghindari radar, dan menjatuhkan amunisi berpemandu presisi terbaru.

 Baca Juga: China Keluarkan Jet Tempur Baru, Saingi F-35 AS dan Su-75 Rusia, Benarkah Lebih Canggih?

Ini dimulai pada tahun 1983 sebagai program Pesawat Taktis Tingkat Lanjut.

A-12 Avenger direncanakan lebih besar dari pesawat tempur siluman F-117A Nighthawk dengan muatan yang lebih berat.

Pada akhirnya, pesawat itu dinilai terlalu berat untuk melakukan operasi seperti yang dijanjikan.

 Baca Juga: Penderita Diabetes Bebas Komplikasi Jantung Stroke, Hindari 1 Makan Ini, Tubuh Sehat Selamanya

Ini adalah masalah rekayasa, tetapi ada masalah sistemik dengan upaya akuisisi secara keseluruhan.

Pesawat juga menjadi korban birokrasi, regulasi yang memberatkan, sistem pengadaan yang sudah ketinggalan zaman, dan sekadar khilaf dan salah hitung.

Program ini sangat buruk sehingga Inspektur Jenderal Departemen Pertahanan melakukan penyelidikan dan audit atas perintah Kongres tentang pembengkakan biaya dan penyimpangan jadwal.

 Baca Juga: Kasus Subang Temukan Titik Terang, Kejanggalan Ini yang Dianalisis Bisa Menjadi Bukti Kuat?

IG merekomendasikan agar Menteri Pertahanan Dick Cheney membatalkan program tersebut.

Cheney mengumumkan dia tidak akan meminta lebih banyak uang untuk menyelamatkan kontraktor. IG mengatakan bahwa General Dynamics dan McDonnell Douglas berpotensi default.

Namun, pihak kontraktor menyalahkan militer karena mengubah desain berulang kali. Mereka mengatakan membatalkan program akan menelan biaya 8.000 pekerjaan.

 Baca Juga: Kekuatan Indonesia Jadi Pertimbangan di Kancah Internasional, Australia Bahkan Berikan Statement Mengejutkan

Audit IG juga menemukan praktik pejabat angkatan laut menutupi masalah teknik dan desain dengan tidak memberi tahu atasan mereka atau Kongres.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: 19fortyfive.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x