LINGKAR KEDIRI - Perang antara Rusia dan Ukraina kini telah merebak ke berbagai penjuru dunia.
Bahkan, perusahaan raksasa dunia turut ikut campur dalam peperangan yang terjadi.
Adalah perusahaan Meta besutan Mark Zuckerberg yang berupaya untuk mengizinkan penggunaan paltform menyuarakan kematian pada pasukan Rusia.
Rusia pun membalas tindakan tersebut dengan mengumumkan rencana pemblokiran akses ke Instagram dan menantang perusahaan Meta Platforms Inc, berhadapan di pengadilan.
Regulator Komunikasi dan Media Rusia Roskomnadzor mengatakan, Instagram telah menyebarkan seruan untuk melakukan tindak kekerasan terhadap warga Rusia, termasuk pasukan militer.
Sebagai tanggapan, Presiden Urusan Global Meta, Nick Clegg berdarlih bahwa izin itu hanya berlaku untuk sementara waktu dan diambil dalam kondisi luar biasa yakni invasi Rusia ke Ukraina.
"Saya tegaskan, kebijakan kami fokus pada perlindungan hak orang-orang untuk bicara dan membela dirinya sebagai reaksi terhadap invasi militer ke negara mereka," katanya dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu, 12 Maret 2022.