Senjata Nuklir Rusia Berpeluang Digunakan, Uni Eropa Ingatkan NATO untuk Tak Ikut Campur

- 15 Maret 2022, 20:50 WIB
Bendera negara yang tergabung NATO
Bendera negara yang tergabung NATO /Pikiran Rakyat Depok

Senada dengan El Pais, Michael juga menyarankan agar kedua negara itu lebih baik melakukan negosiasi.

"Meskipun semua konflik dramatis, ekstrem, dan seringkali sulit, tapi kekuatan nuklir Rusia menambahkan dimensi yang berbeda sifatnya untuk setiap potensi kebuntuan militer dengan Moskow," katanya.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 15 Maret 2022: Michi Turun Tangan, Minta Rendy Pahami Katrin Soal Ini

"Saya menyarankan pragmatisme," sambungnya.

Dia juga mendesak agar Eropa fokus pada isu-isu genting yang seperti isu kemanusiaan di daerah-daerah yang terkena dampak operasi militer, status pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina, dan negosiasi damai antara Moskow dan Kiev.

"Kita perlu berbicara dengan siapa pun yang ada di Kremlin hari ini. Karena demokrasi harus berbicara dengan negara-negara bahkan jika mereka dianggap tidak demokratis," kata Michael.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa Eropa tidak boleh absen sebagai peran mediator dalam konflik dan mengalihdayakan peran tersebut ke kekuatan luar, baik itu Amerika Serikat atau China.

Dilansir dari Pikiran Rakyat dalam "Uni Eropa: Jika NATO Ikut Campur Konflik Rusia-Ukraina, Kami Bergulir ke Perang Dunia III."

Michael mencatat bahwa perjanjian asosiasi yang diteken Ukraina dan Uni Eropa pada 2014 memiliki potensi besar untuk dikesampingkan.

Terlihat dari apa yang kini terjadi di Ukraina. Moskow menyerang tetangganya pada akhir Februari, menyusul kebuntuan tujuh tahun atas kegagalan Ukraina untuk menerapkan ketentuan perjanjian Minsk, dan akhirnya pengakuan Rusia atas republik Donbass di Donetsk dan Luhansk.

Halaman:

Editor: Haniv Avivu

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah