Sebab senjata nuklir yang tersisa lebih kecil tersebut dirancang untuk digunakan dalam serangan jarak yang lebih pendek, seperti senjata nuklir taktis.
Disebutkan juga bahwa Direktur Intelijen Amerika Serikat sampaikan peringatakan mengenai senjata nuklir taktis Rusia.
Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 16 Maret 2022, Sosok Ini yang Memaksa Rendi Kembali dengan Keytrin
Letnan Jeneral Scott Barrier, Kepala Badan Intelijen Petahanan Pentagon, mengatakan bahwa Rusia telah siap dalam memodernisasi senjata nuklirnya yang berukuran kecil selama bertahun-tahun.
Bahkan Vladimir Putin disebutkan telah secara khusus berinvestasi dalam senjata taktis.
“Saya percaya bahwa dia berpikir itu memberinya keuntungan asimetris,” katanya.
Kemudian dikatakan oleh Kepala Intelijen Nasional, Avril Haines bahwa negara barat termasuk aliansi NATO harus lebih waspada dengan ancaman dari Putin.
Baca Juga: Walikota Kediri Abdullah Abe Tangani Langsung Kesulitan Air di Lingkungan Wonosari
Walau demikian Avril Haines mengatakan bahwa kemungkinan Putin masih bersedia untuk mempertimbangkan kembali apa yang dianggapnya sebagai “kemenangan” di Ukraina, dan kemungkinan besar tidak akan menggunakan senjata nuklir.