Network
LINGKAR KEDIRI – Joe Biden dikabarkan ‘memotong’ rudal pesiar berkemampuan nuklir yang dimaksudkan untuk mencegah ancaman nuklir Rusia terhadap NATO.
Saat Presiden Rusia Vladimir Putin terus mengayunkan pedang nuklirnya dengan keras.
Menjelang invasinya ke Ukraina, ia memerintahkan senjata nuklirnya pada "status siaga khusus" dan sejak itu mengancam lebih dari sekali untuk menggunakannya.
Baca Juga: Pemkot Blitar Gelontorkan Bantuan Sosial dan Launching Dashat untuk Perangi Stunting
Akibatnya, persenjataan Moskow yang terdiri lebih dari 2.000 senjata nuklir taktis kini menjadi sorotan.
Para pembuat kebijakan dan pakar turun ke media nasional setiap hari untuk memperdebatkan kemungkinan bahwa Rusia akan menggunakannya untuk melawan Ukraina atau bahkan NATO.
Dibandingkan dengan sebulan yang lalu, negara ini jauh lebih terinformasi tentang doktrin nuklir Rusia dari "eskalasi-ke-deeskalasi," di mana Moskow memiliki pilihan untuk menggunakan salah satu senjata nuklir medan perang hasil rendah ini selama konflik di Eropa untuk memaksa musuh untuk mundur.
Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 30 Maret 2022, Riki Semakin Berulah, Nino Putuskan untuk Berpisah?
Namun respon Joe Biden malah berkebalikan, dilansir LingkarKediri dari laman 19fortyfive, hebatnya, dia telah memilih untuk menghilangkan program yang akan mengirimkan rudal nuklir yang dirancang untuk mencegah Rusia menggunakan opsi itu.
