Rusia Semakin Ganas, Ukraina Mulai Menyerah, Presiden Volodymyr Zelensky Nyatakan Siap untuk Netral

- 1 April 2022, 20:00 WIB
Pasukan Rusia Dikabarkan Mundur dari Situs Chernobyl, Disebut Sempat Terjadi Kerusuhan Sesama Prajurit
Pasukan Rusia Dikabarkan Mundur dari Situs Chernobyl, Disebut Sempat Terjadi Kerusuhan Sesama Prajurit /Reuters/Gleb Garanich/

LINGKAR KEDIRI – Presiden Rusia, Vladimir Putin telah resmi mengumumkan operasi militer dan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari 2022.

Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina ini masih terus berlajut hingga memasuki bulan kedua ini.

Serangan dari pasukan Rusia telah membuat banyak kerusakan di kota-kota Ukraina.

Baca Juga: Titik Balik Konflik Rusia dan Ukraina, Presiden Zelensky Mengatakan Telah Ada Perjanjian Damai?

Bahkan serangan militer yang dilakukan oleh Rusia di Ukraina ini turut dikencam khususnya oleh negara-negara barat dan AS.

Walau demikian, hal tersebut tidak membuat Rusia takut, bahkan justru terus melakukan serangan ke Ukraina.

Digempur oleh pasukan dari Rusia, nasib Ukraina terlihat semakin memperihatinkan, sebab banyak warga sipil yang tewas dan luka-luka dalam insiden ini.

Bahkan baru-baru ini Presiden Ukraina menyatakan siap untuk netral.

Dilansir dari Zing News, dilaporkan bahwa pada 27 Maret Prsiden Volodymyr Zelensky menyatakan siap untuk bersikap netral dan berkompromi dengan status silayah Donbas sebagai bagian dari perjanjian damai.

Baca Juga: Kasus Subang Akan Terungkap, Pria Ini Sebut Akan Ada Seseorang yang Mengakui Perbuatannya pada Penyidik

“Jaminan kemanan dan netralitas, denuklirisasi negara kami, kami siap untuk memenuhinya,” kata Zelensky ke wartawan Rusia.

Volodymyr Selensky juga mengatakan bahwa kesepakatan damai tidak akan terjadi tanpa gencatan senajta dan penarikan pasukan.

Ia juga mengesampingkan upaya dalam merebut kembali semua wilayah yang dikuasai Rusia dengan paksa, yang mana dengan penyampaian itu akan mendorong perang lebih jauh dan memiliki implikasi yang lebih melebar.

Baca Juga: Detik-detik Kasus Pembunuhan Subang Akan Terungkap, Ada Beberapa Saksi Mengelak?

Presiden Ukraina tersbeut juga menyampaikan bahwa dirinya ingin mencapai ‘kompromi’ atas wilayah Donbas di Ukriana timur, yang mana kawasan ini sudah dikendalikan oleh pasukan pro-Rusia sejak 2014 lalu.

Bahkan pada saat seorang pemimpin lokal di Republik Rakyat Luhansk menyatakan pada 27 Maret akan segera mengadakan referendum untuk bergabung dengan Rusia, Juru Bicara Ukraina mengatakan akan tidak mengakui referendum di Ukraina timur itu.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

 

 

Editor: Haniv Avivu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah