Kekhawatiran Zelensky Terjadi, Pemimpin Chechnya: Rusia Akan Mengambil Alih Pabrik Azovstal di Mariupol

- 28 April 2022, 15:00 WIB
Asap mengepul di atas pabrik Azovstal Iron and Steel Works. Puluhan warga sipil termasuk orang tua dan anak-anak tadi malam dikhawatirkan terjebak dalam puing-puing menyusul pemboman yang lebih intens di kota Mariupol yang terkepung.
Asap mengepul di atas pabrik Azovstal Iron and Steel Works. Puluhan warga sipil termasuk orang tua dan anak-anak tadi malam dikhawatirkan terjebak dalam puing-puing menyusul pemboman yang lebih intens di kota Mariupol yang terkepung. /Dailymail/via REUTERS

LINGKAR KEDIRI – Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina hingga saat ini masih belum menemukan titik perdamaian.

Konflik yang terjadi antara dua negara bertetangga tersebut justru semakin meluas dan memanas.

Tindakan Rusia di Ukraina telah membawa banyak penderitaan bagi penduduk negara tersebut.

Baca Juga: Kemenperin Lakukan Revisi Pada Aturan Minyak Curah, Demi Percepatan Pembiayaan

Banyak warga sipil yang dikabarkan tewas dalam pertempuran yang terjadi antara Rusia dan Ukraina ini.

Bahkan bangunan-bangunan penting di Ukraina juga dilaporkan banyak yang mengalami kerusakan yang sangat parah.

Presiden Rusia Vladimir Putin hingga saat ini masih terus mengerahkan pasukan tetantaranya untuk melakukan operasi militer di Ukraina.

Dengan begitu, banyak wilayah di Ukraina yang terus dibanjiri oleh pasukan dari Moskow.

Dalam perang yang terjadi ini, pasukan Rusia kembali menyerbu Mariupol Ukraina, yang mana tempat ini sangat penting bagi Ukraina.

Baca Juga: Masalah Bagi Vladimir Putin di Ukraina, Media AS Sebut Rusia Berkemungkinan Kalah Perang untuk Donbas

Baru-baru ini pemimpin Chechnya mengatakan bahwa Rusia segera mengabil alih pabrik Azovstal.

Dilansir dari Zing News, pada 21 April Ramzan Kadyrov, kepala Republik Rusia Chechnya, mengatakan bahwa pasukan Moskow akan mengambil kendali penuh dari pabrik baja Azovstal.

“Sebelum atau setelah makan siang, Azovstal akan sepenuhnya berada di bawah kendali pasukan Federasi Rusia,” kata Kadyrov dalam sebuah pernyataan yang diposting online pada pagi hari tanggal 21 April.

Seperti diktehaui bahwa pasukan Chechnya juga turut memberikan bantuan kepada Rusia dalam melakukan operasi militer di Ukraina.

Baca Juga: Rusia Bisa Menang Telak Jika Serangan Siber Rusia Dilakukan, Ada Peluang Besar Menyerang Ukraina hingga Nato

Pernyataan tersebut disampaikan dalam konteks sisa tentara Ukraina yang bersembunyi di pabrik besi dan baja Azovstal di Mariupol.

Yang mana pabrik tersebut dianggap sebagai “benteng” terakhir Ukraina di kota pelabuhan Mariupol Ukraina.

Seperti diketahui bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah resmi mengumumkan operasi militer dan invasi ke Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari 2022.

Tindakan Rusia di Ukraina tersebut juga telah dikecam oleh banyak negara Barat, dan juga sanksi-sanksi sudah banyak dijatuhkan kepada Moskow.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Haniv Avivu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x