Ukraina Pesimis Rusia Mau Diajak Damai, 5 Juta Warga Sipil Memilih Melarikan Diri

- 30 April 2022, 15:00 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak untuk dievakuasi dari Kiev saat pasukan terjun payung Rusia memasuki sebuah gedung yang diduga untuk membunuhnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak untuk dievakuasi dari Kiev saat pasukan terjun payung Rusia memasuki sebuah gedung yang diduga untuk membunuhnya. /JANIS LAIZANS/REUTERS

LINGKAR KEDIRI - Ukraina dan Rusia saling tuduh atas pembicaraan yang goyah untuk mengakhiri perang.

Dan sekarang memasuki bulan ketiga ketika Rusia menggempur daerah-daerah di timur negara itu.

Kini anggota parlemen AS berjanji akan mengirimkan paket senjata baru yang besar untuk Kyiv.

Baca Juga: Rusia Ingin Melucuti Militer Zelensky, Pasukan Perang Ukraina Akan Dipecah Belah

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, dalam sambutannya yang diterbitkan Sabtu pagi, mengatakan pencabutan sanksi Barat terhadap Rusia adalah bagian dari negosiasi damai yang menurutnya "sulit" tetapi berlanjut setiap hari melalui tautan video.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, mengatakan kepada wartawan Polandia bahwa kemungkinan tinggi bahwa pembicaraan yang tidak diadakan secara langsung selama sebulan, akan berakhir karena buku pedoman Rusia tentang pembunuhan orang, kata kantor berita Interfax.

Ukraina menuduh pasukan Rusia melakukan kekejaman dalam penarikan mereka dari daerah dekat Kyiv. Moskow membantah klaim tersebut.

Setelah gagal merebut ibu kota dalam serangan sembilan minggu yang telah mengubah kota-kota menjadi puing-puing, menewaskan ribuan orang dan memaksa 5 juta orang Ukraina melarikan diri ke luar negeri, Moskow kini fokus ke timur dan selatan.

Baca Juga: 5 Tanaman Ampuh yang Bisa Menangkal Santet dan Ilmu Hitam

Halaman:

Editor: Haniv Avivu

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x